Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
akhir ini, membuat PSSI harus kembali mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kasus-kasus suap lama yang seperti menguap kini akan ditelisik lagi. Namun upaya kali ini dipastikan akan lebih serius.
PSSI akan menggandeng semua institusi keamanan untuk membongkar kasus tersebut. Paling dekat PSSI akan bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan interpol untuk mengusut semua nyanyian tentang suap yang kembali marak.
Rencananya pekan depan, PSSI yang dipimpin Erwin Tobing, Mayjen Pol. (purn) akan membuat nota kesepahaman dengan Kapolri, Jenderal Badroedin Haiti, untuk membedah kasus suap ini.
“Kami akan membuat investigasi bersama, termasuk memanggil para pelatih dan pemain yang telah mengaku di acara televisi. Kalau mereka benar-benar ingin kasus ini dibuka, saatnya kita bekerja sama mengungkapnya,” tutur Azwan.
Namun PSSI tidak akan membentuk tim khusus. “Kami akan berusaha maksimal mengumpulkan semua data-data yang bisa mengungkap kasus ini,” ucap Azwan. PSSI rencananya hanya akan memaksimalkan Komite Integritas untuk membongkar kasus tersebut.
Untuk mengejar para pejudi yang disebut-sebut berasal dari Malaysia, PSSI berharap kerja sama AFC dan NCB (National Central Bureau) harus dipererat. “Kali ini kami tidak ingin kejahatan ini lolos begitu saja, karena itu kami juga menggandeng Interpol.