Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Djohar Pilih Mundur dari PSSI

By Firzie A. Idris - Rabu, 1 Juli 2015 | 13:07 WIB
Djohar Arifin Husin,memilih mundur dari jabatan di PSSI.

Perseteruan antara PSSI dan Menpora yang berlangsung sejak April lalu, seakan tidak berujung. Konflik itu makin rumit kala Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI 2011-2015, mulai menunjukkan keberpihakannya pada kubu Menpora. 

Rabu (1/7) Djohar Arifin Husin, kembali mengirimkan pesan singkat ke BOLA yang menyatakan tekadnya untuk mundur dari semua jabatan di PSSI. Alasannya karena kondisi PSSI yang belum diakui oleh pemerintah bahkan dibekukan hingga waktu yang tidak ditentukan. 
“Saya mengundurkan diri sebagai Ketua/Anggota Kehormatan PSSI hasil Kongres Luar Biasa PSSI 2015 di Surabaya sejak 24 Juni 2015. Pengunduran diri ini karena kepengurusan hasil KLB Surabaya tidak mendapat pengakuan dari Pemerintah Republik Indonesia. 
Surat pengunduran diri telah  disampaikan staf ke sekretariat PSSI.  Pemberitahuan resmi bahwa pemerintah tidak mengakui KLB Surabaya saya dapatkan langsung dari Menpora pada pertemuan tanggal 23 Juni 2015. Oleh karena itu saya mengundurkan diri dari kepengurusan PSSI hasil KLB Surabaya sejak tanggal 24 Juni 2015. 
Pengunduran ini tidak ada tekanan atau ancaman, pengunduran diri ini murni keinginan saya sendiri.”
Pernyataan ini sekaligus menguatkan niat Djohar untuk tidak mau memenuhi undangan Komite Etik PSSI yang ingin meminta klarifikasi perihal, sikapnya yang memenuhi undangan Menpora pekan lalu.  

Sikap itu kontan langsung ditanggapi dengan reaksi PSSI yang ingin meminta klarifikasi dari mantan ketuanya itu. Surat panggilan dari Komite Etik PSSI sudah dilayangkan sejak pekan lalu. Namun alih-alih memenuhi panggilan itu, Djohar Arifin Husin memutuskan untuk meninggalkan statusnya dalam kepengurusan di PSSI

Rabu (1/7) Djohar, kembali mengirimkan pesan singkat ke BOLA yang menyatakan tekadnya untuk mundur dari semua jabatan di PSSI. Alasannya karena kondisi PSSI yang belum diakui oleh pemerintah bahkan dibekukan hingga waktu yang tidak ditentukan. 

“Saya mengundurkan diri sebagai Ketua/Anggota Kehormatan PSSI hasil Kongres Luar Biasa PSSI 2015 di Surabaya sejak 24 Juni 2015. Pengunduran diri ini karena kepengurusan hasil KLB Surabaya tidak mendapat pengakuan dari Pemerintah Republik Indonesia. 

Surat pengunduran diri telah disampaikan staf ke sekretariat PSSI.  Pemberitahuan resmi bahwa pemerintah tidak mengakui KLB Surabaya saya dapatkan langsung dari Menpora pada pertemuan tanggal 23 Juni 2015. Oleh karena itu saya mengundurkan diri dari kepengurusan PSSI hasil KLB Surabaya sejak tanggal 24 Juni 2015. 

Pengunduran ini tidak ada tekanan atau ancaman, pengunduran diri ini murni keinginan saya sendiri.”

Pernyataan ini sekaligus menguatkan niat Djohar untuk tidak mau memenuhi undangan Komite Etik PSSI yang ingin meminta klarifikasi perihal, sikapnya yang memenuhi undangan Menpora pekan lalu.