Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Polda Jateng, Penonton Boleh Pakai Sarung

By Ade Jayadireja - Senin, 22 Juni 2015 | 15:11 WIB
PSIS Semarang, menjalani partai tandang di Purwokerto pada 24 Juni. (Wiwig Prayugi/Juara.net)

Partai semifinal Piala Polda Jateng 2015 yang digelar setelah salat tarawih menjadi tantangan tersendiri bagi panitia pertandingan. 

Laga digelar pada pukul 21.00 WIB. Meski menjadi satu-satunya turnamen yang berputar di Jateng, bukan perkara mudah untuk mengumpulkan penonton di malam hari. Di kota-kota besar seperti Semarang dan Solo kehidupan masyarakat pada pukul 21.00 masih ramai. 

“Justru hal ini bisa memancing kreativitas suporter. Mereka bisa menonton pertandingan setelah salat tarawih dengan masih memakai baju koko, peci, dan sarung,” kata manajer PSIS, Adi Saputro. 
Di Purwokerto, Persibas Banyumas mengaku akan melakukan promosi besar-besaran untuk menyambut semifinal leg pertama melawan PSIS pada Rabu (24/6) di Stadion Satria. Faktor lawan yang sudah memiliki popularitas di Jateng membuat manajemen yakin bakal mendatangkan penonton. 
“Pasti penonton akan semakin semangat bila lawan yang dihadapi Persibas adalah klub yang sudah malang melintang di sepak bola nasional seperti PSIS dan Persis,” kata pelatih Persibas, Putut Wijanarko. 
Semifinal Piala Polda Jateng mempertemukan Persibas versus PSIS, dan Persis melawan PSCS. Laga sampai final digelar dengan sistem kandang-tandang. Hal ini dilakukan supaya kedua klub yang bertandingan bisa memanfaatkan pertandingan kandang untuk mencari pemasukan dari tiket dan penjualan kostum. 
“Di babak penyisihan kami masih merugi. Tetapi komitemen klub yang utama adalah membantu pemain supaya tetap mendapat rezeki untuk Lebaran. Selain itu juga memberi hiburan kepada suporter. Silakan datang setelah tarawih, tidak apa-apa bila masih memakai sarung,” kata manajer PSCS, Basuki Priyo.

“Justru hal ini bisa memancing kreativitas suporter. Mereka bisa menonton pertandingan setelah salat tarawih dengan masih memakai baju koko, peci, dan sarung,” kata manajer PSIS, Adi Saputro. 

Di Purwokerto, Persibas Banyumas mengaku akan melakukan promosi besar-besaran untuk menyambut semifinal leg pertama melawan PSIS pada Rabu (24/6) di Stadion Satria. Faktor lawan yang sudah memiliki popularitas di Jateng membuat manajemen yakin bakal mendatangkan penonton. 

“Pasti penonton akan semakin semangat bila lawan yang dihadapi Persibas adalah klub yang sudah malang melintang di sepak bola nasional seperti PSIS dan Persis,” kata pelatih Persibas, Putut Wijanarko. 

Semifinal Piala Polda Jateng mempertemukan Persibas versus PSIS, dan Persis melawan PSCS. Laga sampai final digelar dengan sistem kandang-tandang. Hal ini dilakukan supaya kedua klub yang bertandingan bisa memanfaatkan pertandingan kandang untuk mencari pemasukan dari tiket dan penjualan kostum. 

“Di babak penyisihan kami masih merugi. Tetapi komitemen klub yang utama adalah membantu pemain supaya tetap mendapat rezeki untuk Lebaran. Selain itu juga memberi hiburan kepada suporter. Silakan datang setelah tarawih, tidak apa-apa bila masih memakai sarung,” kata manajer PSCS, Basuki Priyo.