Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi sebagain orang, menunggu adalah sesuatu yang membosankan. Oleh karena itu, Kacung Khoirul Munif tak mau terjebak dengan rasa bosan saat menunggu datangnya bedug Maghrib yang menjadi tanda berbuka puasa.
Sebisa mungkin, Kacung mengisinya dengan berbagai macam aktivitas yang menyenangkan agar dirinya tak merasa menunggu datangnya Maghrib.
“Biasanya saat-saat bosan itu datangnya setelah menjalankan sholat Dzuhur. Jam-jam segitu kan udara cukup panas dan waktu Maghrib juga masih lama, bête aja jadinya,” kata mantan pemain tengah Gresik United tersebut.
Untuk mengatasi rasa bosan itu, Kacung biasanya beristirahat tidur siang. Namun, kalau pas sulit tidur dirinya mencoba bermain gim baik yang ada di ponsel atau di perangkat Play Station.
“Pada dasarnya saya bukan pecandu gim, jadi kalau bermain gim ya nggak bisa lama,” terang pemain berpostur 170 cm dan 61 kg itu.
Jika sudah seperti itu, tak ada pilihan lain kecuali turut bergabung dengan aktivitas istri tercintanya, Nani Fidiya, memasak di dapur. Nah, aktivitas inilah yang menurut Kacung sebagai sesuatu yang menyenangkan.
“Saat Ramadan saya jadi senang membantu istri memasak. Bahkan tak jarang saya yang memasak, meski tetap dengan istruksi dari istri,” jelas pemain asli Gresik yang lahir pada 27 September 1986 itu.