Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Status sebagai tuan rumah turnamen kerap menjadi alasan sebuah tim diunggulkan juara.
Pemahaman mendalam soal karakter arena laga sekaligus dukungan maksimal dari fan adalah keuntungan yang digenggam oleh tim tuan rumah.
Namun, belakangan status sebagai tuan rumah cenderung tak menguntungkan negara partisipan turnamen Euro U-21.
Dalam enam penyelenggaraan terakhir, langkah empat skuat tuan rumah kandas di babak grup.
Fan Republik Ceska kini tengah dilanda ketakutan akan fenomena tersebut. Pada partai pembukaan ajang Euro U-21 2015, Rep. Ceska takluk 1-2 dari Denmark di Eden Stadium, Praha, Rabu (17/6).
Kekalahan dari Denmark terasa menyakitkan lantaran mereka memegang total kendali permainan pada babak pertama.
“Kami tak cukup agresif di babak pertama. Kami hampir selalu kalah dalam setiap duel tekel. Ceska mendominasi laga dan mereka mempunyai banyak peluang sebab kami tak melakukan apa-apa,” kata bek Denmark, Jannik Vestergaard.
Narodak, julukan Rep. Ceska, tentu bakal menyesali kegagalan mereka memperlebar keunggulan di babak I. Kendati menghujani gawang Denmark dengan tembakan, tim tuan rumah hanya mampu mencetak sebiji gol via Pavel Kaderabek.
Denmark akhirnya bangkit dan membalikkan keadaan lewat gol Vestergaard dan Pione Sisto. Sepasang gol tersebut berawal dari situasi bola mati.
Sisto menunjukkan bahwa dirinya tak salah dilabeli sebagai calon bintang turnamen. Meski masuk sebagai pemain pengganti, ia merupakan pemain Denmark yang paling sering melepas tembakan (5 kali).
Gol ke gawang Denmark memperlihatkan kualitasnya dalam melakukan penyelesaian akhir. “Lawan jarang tahu apa yang ia lakukan. Namun, apa pun keputusan yang diambilnya kerap berbuah manis,” demikian bunyi deskripsi UEFA soal talenta Sisto.