Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus harus menerima rekor tidak menyenangkan setelah kekalahan dari Barcelona di final Liga Champion 2014/15 (6/6).
I Bianconeri tercatat sebagai tim yang paling sering kalah di final Liga Champion. Juve kalah enam kali dalam delapan partisipasi di laga puncak. Sebelum musim ini, mereka finis sebagai runner-up pada 1972/73 (dikalahkan Ajax), 1982/83 (Hamburg), 1996/97 (Dortmund), 1997/98 (Real Madrid), dan 2002/03 (Milan).
Catatan enam kegagalan di final melampaui rekor sebelumnya yang dipegang mereka bersama Bayern Muenchen dan Benfica (5 kali). Kendati begitu, Juventus tetap membuat publik Italia bangga.
Pasukan Massimiliano Allegri dianggap mengembalikan derajat Serie A ke tataran elite Eropa setelah gagal mengirim wakil di final LC di empat musim sebelumnya. Fakta bahwa Juve berpeluang meraih trigelar sebelum final di Berlin menegaskan hasil kemajuan nyata yang mereka capai secara bertahap dan sistemis.
“Bagaimana pun, terima kasih, Juve!” Begitu bunyi sebuah judul artikel yang menghiasi tajuk utama La Gazzetta dello Sport. Corriere dello Sport juga melemparkan pujian di halaman depan berbunyi begini: “Juve, kalian hebat! Treble milik Barcelona, tapi sang juara Italia berhak mendapat aplaus.”