Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
22, 21-13, 21-14, Sabtu (6/6/2015).
"Terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih semua pelatih, partner, pengurus PBSI, dan seluruh masyarakat Indonesia. Kami tidak bisa sampai di final tanpa dukungan kalian," kata Greysia. "Tapi perjalanan belum berakhir. Kami akan beristirahat dan melakukan persiapan buat besok (final)."
Pada laga final, Nitya/Greysia akan menghadapi pasangan Tiongkok lainnya, Tang Jinhua/Tian Qing. Kemenangan di semifinal ini jadi bekal berharga untuk menjalani laga final.
"Soal lawan di final, kami sudah pernah bertemu di Australia Open (pekan lalu) dan kami kalah. Besok harus bisa balas dendam. Soal strategi, sama saja karena pemain China kan mainnya hampir sama semua," jelas Nitya.
Indonesia terakhir kali meraih gelar ganda putri di Indonesia Open pada 2008, lewat pasangan Vita Marissa/Liliyana Natsir. Pada 2011, Indonesia terakhir kali meloloskan wakil tunggal putri ke final lewat Vita/Nadya Melati. Mereka kalah dari Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok) pada laga final.