Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Steve Kerr Berbohong Demi Satu Kemenangan Penting

By Eko Widodo - Sabtu, 13 Juni 2015 | 15:30 WIB
Steve Kerr, meminta maaf kepada para media usai mengganti starter pemain. (Getty Images)

Steve Kerr, pelatih Golden State Warriors dikenal sebagai sosok tegas dan jujur. Namun demi trofi juara NBA 2015, ia terpaksa berbohong tentang siapa yang akan diturunkan sebagai starter demi mengejar kemenangan. Warriors pun menang 103-82, Jumat (12/6) yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Kerr mengakui kebohongan itu di depan para wartawan, usai pertandingan. "Saya memang berbohong untuk starter Warriors," kata Kerr kepada ESPN.

Dua kali ia menjawab starter Warriors di sesi resmi media, latihan hari Kamis dan jumpa pers menjelang pertandingan. "Andrew Bogut bermain di posisi center," ucap Kerr.

Menjelang pertandingan, ia tetap membungkam strateginya. "Tidak ada perubahan pemain dalam starter," ucap Kerr, yang segera ditulis oleh media dari seluruh dunia.

Semua terkejut, termasuk BOLA, ketika mengikuti pengenalan pemain menjelang laga keempat, Jumat pagi. Andre Iguodala dipasang sebagai starter menggantikan Bogut. Warriors sudah bermain 101 kali sejak kompetisi reguler dan baru kali ini Iguodala menjadi starter.

Masuknya Iguodala benar-benar mengacaukan permainan Cavs, meskipun sempat memimpin 7-0 di kuarter pertama. Iguodala adalah spesialis defender dan pencetak angka inside-outside Warriors. Ia membuat 22 angka dalam 39 menit dimainkan.

"Kami kalah tempo dan irama permainan. Warriors menemukan irama itu setelah kehadiran Iguodala," ucap Kerr. Kerr punya tiga formasi starter namun lebih memilih formasi satu dimana Iguodala bermain di small forward.

Strategi Jitu

Penggantian Bogut dengan Iguodala dipuji LeBron James. "Sebuah strategi jitu. Iguodala bermain bagus dalam defense dan offense. Ia faktor X di laga keempat ini," puji LeBron.

Masuknya Iguodala membuat Timofey Mozgov (Cavs) harus menjaga pemain lebih kecil. Ini membuat Cavs harus menyesuaikan defense lagi. Saat itulah Warriors mengontrol pertandingan hingga akhir laga.

Sebenarnya rancangan strategi itu beredar di Twitter, namun David Blatt pelatih Cavs, mengabaikannya.

"Memang sepertinya tidak bermoral berbohong untuk strategi menang. Namun, trofi akan diberikan jika Anda menang. Untuk kebohongan itu, saya benar-benar minta maaf," ucap Kerr yang sadar betapa beberapa media kesal atas hal itu. Kerr adalah komentator TV sebelum menjadi pelatih Warriors.

"Saya sekali lagi minta maaf," ucap Kerr lagi.



"Apakah Steve Kerr akan dihukum oleh NBA karena dianggap berbohong kepada Media di babak Final NBA? Dari pengalaman saya meliput final NBA, media memang diberikan privilese untuk mendapatkan informasi up to date dari head coach sebuah tim.

Public Relation sebuah tim biasanya membagikan kepada media skedul jumpa pers resmi. Biasanya saat latihan resmi 15 menit sebelum atau sesudah latihan. Saat menjelang pertandingan, juga diberikan kesempatan bertanya 1 jam sampai 30 menit sebelum gim (tergantung dari masing-masing tim).

Pada saat itulah seorang pelatih akan memberikan up to date timnya. Seseorang yang sudah diumumkan sebagai pemain starter, bisa diganti pemain lain di up date itu. Jadi, media biasanya sangat memerhatikan skedul wawancara sebuah tim yang berbeda-beda metodenya.

Secara moral, Kerr memang harus memberikan update dan fakta yang benar dari tim. Namun, demi strategi, Kerr juga berhak menyimpan strategi, apalagi di pertandingan-pertandingan penting seperti saat Warriors tertinggal 1-2 oleh Cavaliers lalu.

NBA pun selalu mengingatkan kepada media bahwa komposisi pemain yang paling benar adalah yang tertulis di lembar statistik. Jadi, Kerr cerdik di aturan itu. NBA juga selalu menulis 'probably starter'.

Ia pun tahu bahwa meminta maaf adalah bagian penting ketika strategi itu menghasilkan kemenangan. Kerr tampaknya belajar dari sang mentor, Gregg Popovich (Spurs) yang dikenal paling sering mengubah secara mendadak komposisi pemain.

Kerr saya yakin tak akan dihukum apa pun. Itulah bagian dari kreativitas dari pertandingan. Sebenarnya strategi itu sudah dibocorkan seseorang via twitter sehari sebelumnya, namun, ternyata David Blatt, pelatih Cavaliers dan staf mengabaikan bocoran itu."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P