Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kompetisi dihentikan, pemain pun kehilangan penghasilan. Kini, pemain tak lebih sebagai pengangguran.
Padahal, mereka berharap mendapat gaji dari klub yang diperkuatnya. Saat Lebaran tiba, mereka pun tidak bisa menunggu Tunjangan Hari Raya (THR).
Pemain pun mencari kegiatan sampingan seperti tampil di tarikan kampung (tarkam). Paling tidak mereka mendapat pemasukan dan kantungnya tidak kosong saat Lebaran.
Harapan mendapat THR pun disampaikan bek PSIR Rembang, Eriyanto. Klub mungkin tak bisa diharapkan memberi THR.
Namun, dia ingin membawa PSIR ke puncak di Piala Polda Jateng 2015. Paling tidak, mantan pemain tim nasional U-19 ini mendapat pemasukan rutin yang bila dikumpulkan bisa untuk Lebaran di kampungnya di Sukabumi.
“Saya tak bisa ikut tarkam karena harus memperkuat PSIR di Piala Polda Jateng ini. Harapannya, PSIR bisa terus bertahan di turnamen ini. Bisa ke semifinal dan bahkan final. Dengan demikian, saya dan rekan-rekan di tim tetap mendapat pemasukan,” ujar Eriyanto.
PSIR menggunakan sistem honor untuk setiap pertandingan. Karena itu Eriyanto berharap PSIR tidak tersingkir di penyisihan grup.
“Selain rutin mendapat honor, saya juga berharap gaji di bulan terakhir sebelum tim dibubarkan bisa diselesaikan. Manajemen memang berjanji akan membyarnya. Bila diselesaikan, gaji itu bisa menjadi THR bagi saya,” jelasnya.
PSIR berada di Grup A di Piala Polda Jateng. Peluang lolos ke semifinal masih terbuka usai menang 1-0 atas Persijap Jepara. Minggu (7/6), PSIR melakoni laga tandang melawan PSIS Semarang. Di pertemuan pertama, mereka kalah 0-2.