Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bek Senior Arema Ini Mulai Berfikir Jadi Pelatih

By Ade Jayadireja - Kamis, 4 Juni 2015 | 17:36 WIB
Suroso (Iwan Setiawan)

Merintis karier sebagai pelatih adalah hal yang lumrah bagi pemain senior. Apalagi jika dia sudah tak lagi jadi starter di tim. Bek senior Arema Cronus Suroso pun merasakan hal itu.

Apalagi tidak adanya kompetisi membuatnya memiliki banyak waktu untuk memperdalam ilmu kepelatihan.

"Rasanya ingin menularkan pengalaman yang saya miliki," kata Suroso yang kini berusia 34 tahun.

Pemain kelahiran Sidoarjo Jawa Timur ini memang sudah punya pengalaman segudang. Juara kasta tertinggi sepak bola tanah air juga pernah dirasakannya bersama Persik Kediri musim 2006 silam.

Namun, kini Suroso harus menunggu Indonesia terbebas dari sanksi FIFA. Karena kursus kepelatihan dari AFC baru bisa dilakukan jika sudah tak ada sanksi.

"Sekarang cari-cari info kursus kepelatihan. Kalau sudah ada lagi saya ingin ikut," kata dia.

Sembari menunggu waktu untuk kursus, Suroso masih ingin aktif bermain. "Kalaupun nanti sudah punya lisensi, saya ingin main dulu selama fisik masih kuat," imbuhnya.

Ditanya tentang sosok yang menginspirasinya untuk jadi pelatih, Suroso menyebut nama mendiang Miroslav Janu. Banyak ilmu melatih yang didapatkan jadi pelatih asal Republik Ceko itu. Sebab, Janu adalah pelatih yang paling sering membesutnya. Mulai dari Arema (2007), Persela (2012) dan Persebaya (2013).

"Almarhum pelatih hebat. Dia bisa menciptakan pemain bagus. Terutama dengan program latihan fisiknya. Karena tim yang dilatih selalu punya kelebihan dari sisi stamina," tegasnya.

Program latihan ala Janu pun masih lekat dibenaknya. Meski latihan berat Janu sering dikeluhkan pemain, dia melihat kalau efek latihan khas Eropa Timur itu sangat bagus diterapkan.