Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Apakah McLaren Bakal Tinggal Kenangan?

By Caesar Sardi - Jumat, 19 Juni 2015 | 23:32 WIB
McLaren, bisa diambil alih AMG. (Paul Gilham/Getty Images)

1. Sebagai tim yang berangkat dari tim privateer, McLaren sukses menjadi salah satu kekuatan utama F-1. Namun, kenyataan ini bisa segera berakhir seandainya pemilik saham terbesar tim ini, Mercedes-Benz, melalui tuner-nya, AMG, berniat untuk masuk ke F-1.

Rumor akan hilangnya nama McLaren kini sedang santer di Jerman. Pasalnya, HWA, divisi motorsport AMG, sudah menyatakan keinginan untuk promosi ke F-1. HWA dan AMG sudah lama dikenal sebagai tuner Mercedes di berbagai ajang balap seperti DTM.

Jika keinginan HWA terlaksana, bukan tidak mungkin perusahaan ini memanfaatkan kedekatan dengan Mercedes untuk mengambil alih McLaren. Sebagai pemegang 40% saham McLaren, Mercedes jelas punya kekuasaan lebih.

McLaren saat ini dikuasai perusahaan induk Mercedes, Daimler Chrysler AG (40%), Bahrain Mumtalakat Holding Company (30%), dan masing-masing 15% Ron Dennis dan TAG. Namun, salah satu yang memperkuat posisi HWA sebetulnya bukan hanya itu. Saat ini, HWA dipimpin Juergen Hubbert. Asal tahu saja, laki-laki Jerman ini adalah mantan CEO Mercedes.

Dennis belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda ia tidak akan memimpin McLaren seterusnya tanpa batas. Beberapa wewenang belakangan sudah dialihkan kepada tangan kanannya, Martin Whitmarsh, yang diprediksi bakal menjadi penerus Dennis untuk memimpin McLaren. Satu-satunya yang membuat Dennis bertahan untuk masih memimpin McLaren adalah ia ingin melihat dulu anak asuhnya, Lewis Hamilton, menjadi juara dunia.

(Penulis: Andi Yanianto)