Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sosok Menakutkan Itu Bernama Zhang Nan

By Tulus Muliawan - Rabu, 10 Juni 2015 | 23:10 WIB
Zhang Nan (kiri), merepotkan para pemain Indonesia. (Herka Yanis/JUARA.net)

dae, pemain spesialis ganda ini menjadi momok menakutkan buat Indonesia.

Sejak babak pertama hingga partai final, ada empat pasangan asal Indonesia yang merasakan ketangguhan Zhang Nan. Dua di antaranya adalah jagoan tuan rumah, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Saya melihat Zhang Nan adalah pemain yang sangat stabil. Untuk mengalahkannya, kami harus fokus dan punya stamina yang sangat bagus. Saya melihat dia tidak gampang goyah," kata Liliyana, memuji penampilan Zhang Nan.

Sepanjang 2015 Zhang Nan selalu tampil di dua nomor sekaligus, yaitu ganda putra dan ganda campuran. Di sektor ganda campuran, ia berpasangan dengan kekasihnya, Zhao Yunlei. Sementara di ganda putra, ia berpartner dengan Fu Haifeng.

Meski tampil di dua nomor, Zhang Nan mampu menjaga kondisi fisiknya dengan baik. Ia bahkan sukses merebut tiga gelar juara dari tujuh laga final yang dijalani musim ini. Ketiga gelar itu didapat di Inggris, Malaysia, dan Singapura.

"Zhang Nan jauh lebih muda dari Cai Yun. Inilah yang membahayakan. Saya lihat memang Zhang Nan yang mengatur permainan saat berpasangan dengan Fu Haifeng," ujar Hendra Setiawan, yang kalah dari Fu/Zhang Nan di semifinal.

Zhang Nan tampil di nomor ganda campuran bersama Zhao Yunlei. (Robertus Pudyanto/Getty Images)

Di Indonesia Open 2015, Zhang Nan mampu menembus dua final ganda putra dan ganda campuran. Sayang, perjuangan Zhang Nan di turnamen yang mendapat dukungan dari Bakti Olahraga Djarum Foundation ini berakhir antiklimaks. Pemain berpostur 183 cm itu tumbang di final.

Meski begitu, sosok Zhang Nan tetap menjadi ancaman buat Indonesia. Pemain berusia 25 tahun itu berpeluang merepotkan Indonesia di Kejuaraan Dunia 2015 yang akan kembali digelar di Istora Senayan pada 11-16 Agustus mendatang.

"Zhang Nan masih muda. Pergerakannya juga bagus dan cepat. Saya lihat dia membawa banyak perubahan pada penampilan Fu Haifeng," kata Herry Iman Pierngadi, pelatih nasional ganda putra Indonesia.

"Saya lihat mereka tampil sangat konsisten. Hal inilah yang harus kami waspadai sebelum tampil di Kejuaraan Dunia 2015 karena kami berpeluang berjumpa mereka lagi," sambung Herry.

Zhang Nan tampil di nomor ganda putra bersama Fu Haifeng. (Herka Yanis/JUARA.net)

Fisik prima

Tampil di dua nomor sekaligus membuat perjuangan Zhang Nan di Indonesia Open 2015 jauh lebih berat dibanding pemain lainnya. Kondisi ini membuat durasi bermain Zhang Nan jauh lebih panjang dan tenaga yang terkuras pun lebih banyak.

Sejak babak pertama hingga final, Zhang Nan mencatatkan durasi bermain selama 425 menit! Durasi bermain Zhang Nan masih lebih tinggi dari akumulasi durasi bermain duo Korsel, Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel (415 Menit), yang juga tampil di dua nomor.

"Zhang Nan masih muda, saya lihat dia masih akan terus berkembang. Hal inilah yang sedang kami antisipasi. Kami akan terus mempelajari permainannya," kata pelatih nasional ganda campuran, Richard Mainaky.

Perbandingan durasi bermain di atas membuktikan bahwa fisik Zhang Nan sangat bagus. Meski tampil di dua nomor sekaligus, pemain kelahiran Beijing itu tidak pernah mengeluh, ia justru sangat menikmatinya.

"Saya memiliki ambisi yang tinggi. Itulah yang menuntun saya untuk bekerja dan berlatih lebih keras. Bermain di dua nomor sekaligus membuat permainan saya terasa lebih baik, pukulan-pukulan saya juga lebih bagus," tutur Zhang Nan.

Benar-benar menakutkan!