Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Andrea Pirlo Tak Lagi Bermuka Datar

By Senin, 8 Juni 2015 | 21:37 WIB
Andrea Pirlo, meneteskan air mata di final Liga Champion 2015. (Laurence Griffiths/Getty Images)

momen brilian dalam kariernya.

Ekspresi wajah Pirlo tetap datar kala dirinya mencetak gol penalti ala panenka ke gawang Inggris pada perempat final Euro 2012. Emosinya juga tak meluap-luap saat meraih dua titel Liga Champion (2003, 2007) bareng Milan dan Piala Dunia 2006 bersama Italia.  

Pria asli Brescia itu pun terlihat tegar tatkala mengalami momen kelam dalam kariernya, yakni sewaktu Milan disingkirkan Deportivo La Coruna di perempat final LC 2003/04 dan kalah dari Liverpool di final LC 2004/05.

Betapa sulitnya memancing reaksi Pirlo terlihat jelas dalam video berjudul "Pirlo is not impressed" yang diunggah akun resmi Juventus Agustus tahun lalu di situs Youtube. Namun, pada akhirnya terdapat satu momen yang benar-benar bisa mengubah raut datar di wajah Pirlo.

Sang Arsitek bercucuran air mata usai Juventus takluk 1-3 dari Barcelona di final Liga Champion 2014/15. Ia gagal menyamai prestasi Samuel Eto'o, Fernando Hierro, Fernando Morientes, Carles Puyol, Raul Gonzalez, Roberto Carlos, dan Victor Valdes, sebagai figur yang sanggup mengoleksi tiga trofi Liga Champion.

Pirlo disebut tak bisa menahan haru lantaran laga versus Barcelona berpotensi menjadi kesempatan terakhirnya mengenakan seragam putih-hitam Juventus. Kendati, masih terikat kontrak sampai 2016, Pirlo santer dikabarkan bakal menyusul Frank Lampard dan David Villa ke New York FC.  

Direktur Olah Raga Juventus, Beppe Marotta, berharap sang arsitek terus menggoreskan karya-karya indah di Juventus.

"Sulit mencari pengganti Pirlo, bahkan dengan uang di tangan.  Namun, kami punya pemain serbabisa seperti Claudio Marchisio yang bisa mengisi tempat Pirlo dengan baik. Pelatih Max Allegri tahu cara menemukan solusi terbaik. Kami juga tengah melakukan kontak dengan Sami Khedira (Real Madrid)," tutur Marotta di Tuttomercatoweb.     
   
Terlepas dari kekecewaan mendalam yang ia rasakan, Pirlo tetap layak berjalan dengan kepala tegak. Ia salah satu pemain Juventus yang tampil bagus di final.

Pirlo merupakan personel Si Nyonya Tua yang paling sering menerima operan (38 kali), unggul darI Paul Pogba (32) dan Claudio Marchisio (32). Bukan hal yang aneh jika kemudian Xavi Hernandez dan Presiden UEFA, Michel Platini, sampai repot-repot menunjukkan rasa  simpati mereka buat Pirlo.

Respek juga diperlihatkan oleh fan Barcelona. Sorakan "Pirlo, Pirlo, Pirlo" terdengar dari bagian tribun Olympiastadion yang disesaki suporter Blaugrana.