Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 oleh BUP.
Pemasukan dari tiket penonton tidak sesuai harapan. Hanya 7 ribu penonton yang datang langsung ke stadion. Jika dinominalkan, pemasukan kotor kurang lebih 300 juta rupiah.
Angka itu sangat kecil karena biaya untuk menyelenggarakan pertandingan tak kurang dari 350 juta rupiah. Sebab, panpel harus menanggung biaya penginapan tim tamu sampai izin pertandingan dan sewa stadion.
"Ternyata sanksi dari FIFA kepada sepak bola Indonesia berdampak di Malang. Animo penonton turun, sehingga kami merugi," kata General Manager Arema, Rudy Widodo.
Awalnya, Arema sempat optimistis mendapatkan pemasukan tinggi usai melakoni uji coba di Jawa Tengah lawan Sleman all stars (23/5/2015) dan Persis Solo (25/5/2015). Waktu itu penonton datang memenuhi stadion.
"Kami sempat yakin penonton di Kanjuruhan bakal penuh seperti di Jawa Tengah. Tapi ternyata tidak," imbuhnya.
Pantas saja manajemen Arema kecewa, sebab mereka butuh pemasukan lebih banyak untuk biaya operasional klub. Apalagi hingga saat ini belum ada kejelasan kompetisi.
Dengan kerugian tersebut, besar kemungkinan Arema tidak akan menggelar uji coba kandang dalam waktu dekat. Sebagai gantinya, Singo Edan akan mengikuti turnamen atau uji coba di luar kandang. Salah satunya adalah turnamen di Banyuwangi pada akhir Juni 2015.
Selama ini, pemasukan Arema tergolong lumayan jika bermain di luar Malang. Selain akomodasi ditanggung pihak yang mengundang, pemain masih mendapatkan match fee di setiap pertandingan tandang.