Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Timnas PPD Tanpa Uji Coba Bergengsi

By Caesar Sardi - Senin, 25 Mei 2015 | 13:30 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Piala Dunia, awal Oktober nanti, urung dilaksanakan. Hingga kini Badan Tim Nasional (BTN) masih sulit mencari lawan uji coba sepadan untuk Ponaryo Astaman dkk.

Praktis selama menggelar pelatnas di Solo, mulai 20 Oktober hingga 8 November, Pasukan Merah-Putih hanya mengagendakan uji coba melawan tim-tim lokal. “Kami sudah tak ada waktu lagi untuk membuat uji coba baru dengan negara-negara lain. Selain waktu mepet, juga belum ada rencana lagi setelah beberapa rencana terdahulu tak terwujud,” kata Rahim Soekasah, Ketua BTN.

Praktis uji coba melawan klub-klub seperti Persis Solo, PSIS Semarang atau PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta dipilih sebagai alternatif. “Memang tak terlalu ideal, tetapi persiapan kami sebenarnya tak membutuhkan uji coba berat. Kerangka tim masih sama seperti di Piala Asia lalu. Hanya ada beberapa penambahan muka-muka baru,” ujar Rahim.

Penambahan itu termasuk masuknya pemain baru seperti striker Rudi Widodo (Persis), Aliyudin (Persija), Ian Luis Kabes (Persipura), atau bek Ortizan Solossa (Arema). Sementara itu beberapa pemain lama, seperti Ismed Sofyan (Persija) dan Erol F.X. Iba (Persik), harus terpental dari timnas PPD ini.

Pencoretan Erol ini kian memperjelas pemain kelahiran Jayapura ini memang tak begitu berjodoh dengan Kolev. “Saya positive thinking soal ini. Mungkin pelatih menilai gaya permainan saya tak sesuai skenario yang diprogramkan. Saya legowo jika ini untuk kebaikan timnas. Saya bisa lebih konsentrasi untuk Persik di sisa LI nanti,” ucap Erol.

Selain menambah pemain, timnas juga menambah punggawa baru di sektor pelatih dengan masuknya Joko Malis. Mantan pelatih Persmin ini memang sudah lama menjadi asisten pelatih timnas saat Peter Withe menangani timnas. Joko pun akan berduet sementara dengan Syamsudin Umar untuk menangani tim ini.

Nasib Djoko di Persmin masih menggantung setelah ‘pengistirahatan’ yang dikeluarkan manajemen klub berjuluk Manguni Makasiow itu. “Saya masih terikat kontrak dengan Persmin hingga Januari depan. Secara etika, saya tentu saja akan minta izin kepada manajemen untuk memenuhi panggilan timnas,” sebut Djoko.

Bagi Djoko, kolaborasi dengan Syamsudin Umar bukan hal baru. Mereka pernah bersama-sama jadi asisten Peter Withe untuk timnas U-23 dan Piala Tiger. “Ini kehormatan dan kepercayaan besar bagi saya,” ucapnya. Tentunya duet ini berharap bisa berbuat sesuatu untuk meloloskan timnas Merah-Putih ke babak ketiga PPD Zona Asia.

(Penulis: Gatot Susetyo/Ary Julianto)