Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Meski Peluang Tipis, Bima Sakti Pantang Menyerah

By Eko Widodo - Jumat, 13 Maret 2015 | 03:32 WIB
Bima Sakti Nikko Steel Malang (kanan) masih belum menyerah. (NBL Indonesia)

Peluang Bimasakti Nikko Steel Malang untuk lolos playoff memang sangat tipis. Namun, mereka pantang menyerah untuk terus menjaga peluang itu masih ada. Spirit itulah yang memacu semangat Yanuar Dwi Priasmoro dkk saat menundukkan Hangtuah Sumatera Selatan Indonesia Muda, 79-72, di GOR UNY, Kamis (12/3), dalam lanjutan IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 Seri VIII Yogyakarta.

Bimasakti yang sudah kalah head-to-head (0-2) melawan Hangtuah, tampil tanpa beban pada laga ini. Tim polesan Oei Ai Kiat itu langsung memimpin kuarter pertama. Freddy melengkapi keunggulan Bimasakti menjadi 10 poin (23-13) lewat 2-point jump shot. Hingga kuarter pertama ditutup, Bimasakti mampu menjaga keunggulan 23-13. Freddy mengemas 6 poin di sepanjang kuarter pertama untuk Bimasakti.

Memasuki kuarter kedua, keunggulan Bimasakti semakin bertambah. Di sisa 44 detik, Barra Sugianto mencetak 3-point jump shot yang membuat jarak melebar menjadi 16 poin (41-25). Bimasakti tetap unggul saat buzzer kuarter kedua berbunyi. Kali ini giliran M. Alan As’adi yang menyumbangkan 6 poin untuk Bimasakti di kuarter kedua.

Selepas istirahat, Hangtuah mencoba bangkit dan mengejar defisit poin. Sebanyak 17 poin dicetak Hangtuah, dan dibalas 12 poin oleh Bimasakti. Free throw Andrie Ekayana membuat Hangtuah membuat skor terpaut 10 poin (43-53). Bimasakti tetap unggul 53-43 saat kuarter ketiga ditutup.

Di kuarter keempat, Bimasakti justru tampil semakin baik. Strategi sacrifice foul yang diterapkan Hangtuah di akhir kuarter gagal berbuah hasil. Bimasakti akhirnya memastikan keunggulan 7 poin (79-72) lewat free throw Yanuar Dwi Priasmoro. Saat buzzer berbunyi, Hangtuah harus mengakui kekalahannya.

Yanuar Dwi Priasmoro tampil sebagai pencetak poin terbanyak bagi Bimasakti dengan mengemas 18 poin dan 8 assist. Diikuti Freddy (17 poin dan 7 rebound), M. Alan As'adi (15 poin dan 6 rebound), serta Barra Sugianto (13 poin dan 5 rebound).

Meski menang, Bimasakti tetap kalah head-to-head (1-2). Posisi di klasemen pun tak berubah, Bimasakti tetap ada di urutan ke 10 dengan raihan 31 poin, hasil dari 25 kali bertanding (6-19).

”Kuncinya pada rebound. Kalau menang rebound, kesempatan offense kami lebih banyak, akhirnya bisa cetak poin lebih baik,” ujar Oei A Kiat, head coach Bimasakti.

Sebaliknya bagi Hangtuah, kekalahan ini menjadi kerugian besar bagi mereka. Pasalnya, Hangtuah melorot ke peringkat keenam klasemen sementara dengan raupan 36 poin dari 25 laga (11-14). Posisi mereka bisa saja tersusul, mengingat Garuda Kukar Bandung dan Satya Wacana ACA LBC Salatiga berada di bawahnya dengan hanya terpaut 2 poin saja (34 poin).