Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejaksaan Venzeuela dikabarkan juga telah menggerebek markas federasi sepak bola negara tersebut. Rafael Esquivel adalah satu dari tujuh pejabat FIFA yang diciduk di Swiss dan adalah mantan presiden FA Venezuela. Menurut pernyataan resmi pemerintah setempat, pada Kamis (4/6/2015) waktu setempat sejumlah petugas dari unit intelijen militer memimpin razia di kantor pusat pengelola sepak bola itu di Caracas.
"Pengintaian dan pengawasan markas federasi Venezuela adalah sebagai bagian dari penyelidikan dugaan penyimpangan dana yang dilakukan oleh Esquivel," kata sebuah pernyataan resmi yang dikutip Reuters.
Esquivel adalah salah satu anggota komite eksekutif FIFA. Posisinya di Venezuela langsung digantikan menyusul penangkapannya di Zurich pekan lalu bersama dengan enam pejabat FIFA lainnya. Dia juga anggota eksekutif federasi Amerika Selatan (Conmebol), salah satu dari 14 orang yang dicari oleh kejaksaan Amerika Serikat dalam kasus suap yang melibatkan dana lebih dari 150 juta dolar AS.
Serbuan penegak hukum di Venezuela itu terjadi selang beberapa jam setelah pihak kejaksaan meminta agar rekening bank Esquivel dibekukan terkait kasus pencucian uang.
Presiden Nicolas Maduro telah menyatakan dukungan penuh atas tindakan kejaksaan terhadap Esquivel. Namun, ia juga menyuarakan keprihatinan tentang peran besar AS dalam penyelidikan kasus korupsi FIFA, selain mengajukan agar Diego Maradona menjadi Presiden FIFA yang baru.