Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kepindahan Juande Ramos dari Sevilla ke Tottenham Hotspur sudah terjadi, tapi itu menimbulkan masalah baru. Presiden Sevilla, Jose Maria Del Nido, mengatakan bahwa Spurs melakukan pendekatan secara ilegal sehingga pihaknya akan melaporkan mereka ke FIFA dan UEFA.
Ramos mundur dari Sevilla pada Jumat (26/10) dan dinobatkan sebagai pengganti Martin Jol di Spurs sehari kemudian. Del Nido berbicara kepada Sunday Express: “Jika Spurs menginginkan Ramos, mereka harus berbicara kepada saya, tetapi mereka melakukan pendekatan langsung. Mereka bertindak tidak benar dan saya harus melaporkan ke FIFA dan UEFA untuk menjaga hak-hak saya.”
Koran-koran menyebutkan bahwa Sevilla meminta kompensasi sebesar 3,3 juta pound atau sekitar 61,7 miliar rupiah dari Spurs. Selain itu, Chairman Leeds United, Ken Bates, juga merasa tidak senang pada cara Spurs dalam membujuk Gustavo Poyet untuk menjadi asisten Ramos di White Hart Lane. Bates mengatakan bahwa dirinya tahu kabar tersebut justru dari berita-berita di televisi.
“Saya sedang menonton Piala UEFA pada Kamis ketika Sky bertanya tentang asisten manajer kami yang akan pindah ke Spurs. Ada apa ini semua?” katanya.
Spurs juga dikritik tentang cara mereka memecat Jol. Pelatih asal Belanda itu dipecat beberapa jam sebelum Spurs dikalahkan 1-2 oleh Getafe di Piala UEFA pada Kamis malam. Ironisnya kabar tersebut langsung menyebar kepada suporter Spurs.
Kepada The People, Jol berbicara: “Saya tahu itu ketika bertemu keponakan saya di lorong stadion setelah pertandingan. Ia menarik saya dan mengatakan apa yang telah diketahui oleh semua orang. Jadi, itu sampah bahwa saya diberi tahu sebelum pertandingan.”
Meski demikian, Jol tak mau berkonfrontasi dengan Chairman Spurs, Daniel Levy. “Saya tidak punya masalah dengan Daniel ataupun klub karena mereka memperlakukan saya dengan baik ketika berada di sana. Saya akan istirahat beberapa pekan, tapi saya senang untuk tinggal bersama sepakbola Inggris. Saya punya rumah di sini, anak perempuan saya juga tengah sekolah, dan kami cinta Inggris.”
(Penulis: Yudhi F. Oktaviadhi)