Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepp Blatter yang baru saja kembali terpilih untuk kelima kalinya sebagai presiden FIFA pada Jumat (29/5) lalu, pada Selasa (2/6) telah menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri. Hal ini tentu saja memunculkan pertanyaan mengenai siapa yang akan maju untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh pria berusia 79 tahun itu.
Beberapa nama kini telah muncul. Namun, dari sekian banyak yang muncul hanya ada tiga yang dipercaya akan maju ke pemilihan calon presiden yang akan di gelar saat FIFA mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Beberapa di antaranya adalah Pangeran Ali bin Al-Hussein yang merupakan penantang Blatter pada pemilihan terakhir. Pangeran asal Yordania itu memilih mundur saat pemilihan harus diulang karena Blatter tidak berhasil unggul dua per tiga dari total 209 suara.
"Saya pikir hal ini (pengunduran diri Blatter) adalah hal yang paling penting untuk melakukan begitu banyak pekerjaan dan memperbaiki organisasi ini dengan cara yang tepat," kata Pangeran Ali dikutip dari BBC.
Selain itu ada sosok Michel Platini yang saat ini menjabat sebagai sebagai Presiden UEFA. Mantan pesepak bola asal Prancis itu tidak ingin melawan Blatter, namun jika ada kesempatan untuk mencalonkan diri, mungkin pria berusia 59 tahun itu akan mencoba untuk mengambil kesempatan untuk maju ke pemilihan.
Selain Platini, ada calon lain yang juga berasal dari Prancis dan juga merupakan mantan pemain. Ia adalah David Ginola yang juga telah menegaskan bahwa dirinya berniat untuk menjadi presiden FIFA, meskipun ia sadar bahwa peluang keberhasilannya sangat tipis.