Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Maret.
Sejumlah surat kabar di Inggris seperti Manchester Evening News, Daily Mail, dan The Guardian bahkan kompak memberitakan isu pemecatan Pellegrini. Adapun pemicunya adalah dua kekalahan beruntun dari Barcelona (Liga Champion, 24 Februari) dan Liverpool (Premier League, 1 Maret).
Pellegrini dinilai bakal mengikuti jejak pelatih terdahulu, Roberto Mancini, yang didepak akibat gagal mempersembahkan trofi juara di pengujung 2012/13. Padahal, Mancio merupakan pahlawan The Citizens saat memenangi titel Premier League semusim sebelumnya
Situasi di atas mirip dengan masa kini. Pellegrini dielu-elukan pada musim lalu karena berhasil menghadirkan gelar ganda, yakni Piala Liga Inggris dan Premier League.
Berselang 10 bulan, pelatih berkebangsaan Cili itu menjelma sebagai biang kerok keterpurukan klub. Hasil minor kontra Barcelona dan Liverpool membuat City terancam tanpa trofi di akhir musim.
Kendati terus diterpa kabar miring, Pellegrini ternyata tetap optimistis terkait posisinya di kursi kepelatihan City. Dia justru berujar bahwa pihak manajemen tidak akan memutuskan kontraknya secara sepihak meskipun The Citizens gagal meraih satupun gelar.
“Meraih prestasi itu penting, tapi bukan segala-galanya. Daripada memikirkan hal itu, lebih baik saya memfokuskan diri membenahi permainan City,” kata Pellegrini seperti dikutip dari Manchester Evening News.