Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter boleh saja sudah dipastikan gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Namun, masih ada satu kebahagiaan tersisa yang bisa dipersembahkan La Beneamata, khususnya striker Mauro Icardi, kepada penggemar.
Icardi, pemain asal Argentina berusia 23 tahun tersebut saat ini sudah mengoleksi 21 gol. Jumlah tersebut hanya lebih sedikit sebiji dibandingkan torehan bomber gaek Luca Toni bersama Verona.
Hingga akhir Maret, Icardi sebenarnya nangkring di puncak daftar pencetak gol terbanyak bersama Carlos Tevez dengan 15 gol. Ketika itu Toni baru mencetak 13 gol. Namun, Icardi lantas seperti kehilangan fokus di lapangan, salah satunya akibat hubungan kurang harmonis dengan fan serta ketidak jelasan perpanjangan kontraknya. Ia hanya mengemas lima gol dalam delapan pertandingan. Bandingkan dengan koleksi delapan gol Toni dalam sembilan partai atau lima gol Tevez hanya dalam enam duel.
Pada Maret silam itu, wacana soal peluang Icardi sebenarnya sudah mulai mengemuka. Hanya, anak muda yang berasal dari Rosario, Argentina, seperti halnya Lionel Messi itu masih malu-malu.
"Pencetak gol terbanyak? Saya bukan satu-satunya di daftar karena masih ada Tevez. Kami tentu berharap terus mencetak gol. Tapi, yang terutama adalah memenangi pertandingan bersama tim," katanya seperti dilansir situs resmi Inter.
Adalah laga kontra Empoli pada Minggu (31/5) yang bisa dipakai untuk mengukur tekad Icardi. Sampai sejauh mana ia bersedia melewati batas kemampuan pribadi untuk meraih kehormatan sebagai bomber tersubur Liga Italia? Ataukah Icardi akan lebih memilih bermain aman agar tak cedera hingga klub besar seperti Chelsea dan Real Madrid tak membatalkan niat merekrutnya?
Peluang Icardi meraih gelar capocannoniere cukup terbuka. Akhir pekan nanti, Toni mungkin akan kesulitan mencetak gol karena mesti berhadapan dengan Juventus. Di sisi lain, Tevez bisa jadi bakal bermain aman mengingat masih harus tampil di final Liga Champion.