Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
gara gagal mengeksekusi penalti, bek asal klub Novi Pazar yang bermain di Liga Serbia, Zarko Udovicic, diancam dengan todongan pistol di kepalanya oleh oknum hooligan.
Udovicic jadi pesakitan lantaran gagal memanfaatkan kesempatan untuk mencetak gol dari titik putih setelah tendangannya di menit ke-85 membentur tiang gawang. Novi Pazar akhirnya kalah dan harus mengakui keunggulan lawan, FK Rad, dengan skor 0-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Belgrade (21/2).
Dua hari setelah kekalahan itu, sesuai keterangan Fifpro, beberapa hooligan menyerbu masuk kamar ganti di fasilitas latihan Novi Pazar dan menodongkan senjata di bagian wajah Udovicic. Pemain malang itu lantas mengajukan surat pengunduran diri ke klub.
Mirko Poledica, Presiden Asosiasi Pemain Profesional Serbia, mengungkapkan baik Asosiasi Sepak Bola Serbia maupun pengelola liga belum mengambil tindakan atas insiden ini.
"Haruskah kami menunggu hingga sejumlah hooligan benar-benar membunuh pemain? Apa yang mengkhawatirkan kami yakni tak adanya reaksi dari asosiasi sepak bola. Mereka tetap diam," kata Poledica seperti dikutip di The Guardian.
"Mereka harus melakukan sesuatu yang menjamin keselamatan pemain, tetapi tidak. Lain waktu mungkin ada pemain yang terbunuh," ujarnya.
"Hal positif dari situasi ini hanya datang dari deputi perdana menteri, yang telah berbicara dan menegaskan betapa seriusnya masalah yang dihadapi," imbuh Poledica.
Poledica mengungkapkan di Serbia tak pernah ada fan yang dituntut ke pengadilan atau terbukti bersalah setelah mereka melakukan tindak kekerasan dalam sepak bola. Itulah mengapa pemain merasa diliputi ketakutan.
"Setiap hari kami berharap tidak ada seorang pun yang mengetuk pintu dan masuk untuk memukuli pemain, tidak akan ada seorang pun yang membakar kursi mobil mereka, atau tidak akan ada hooligan menodongkan senjata di kepala pemain," ucap Poledica.
Dalam pernyataannya, Udovicic berujar: "Saya meminta klub untuk mengakhiri kontrak saya," katanya seperti dilansir di Mirror.