Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

ADS Dukung Rudy Keluar dari Tim Transisi

By Ary Julianto - Jumat, 22 Mei 2015 | 22:26 WIB
Andi Darussalam Tabusalla, dialog jalan keluar terbaik permasalahan Menpora-PSSI.

Dukungan bagi FX Hadi Rudyatmo untuk keluar dari Tim Transisi bentukan Menpora, terucap dari Andi Darussalam Tabusalla. Mantan Presiden Komisaris PT Liga Indonesia itu mendukung keinginan Walikota Solo tersebut, agar Tim Transisi menjadi penengah dalam perseteruan antara Menpora dan PSSI.

“Seharusnya tim itu memang bekerja untuk menengahi masalah yang ada antara Menpora dan PSSI, bukan sebaliknya menjadi tim yang mengambil alih tugas dan wewenang PSSI,” kata Andi Darussalam Tabusalla.
Konflik antara Menpora dan PSSI yang memuncak sejak Imam Nahrowi menerbitkan Surat Keputusan Menpora 01307, yang berisi tentang sanksi administratif untuk PSSI, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Justru sebaliknya makin menjadi-jadi.
Kondisi sepak bola Indonesia dan PSSI yang terancam sanksi oleh FIFA jika sanksi Menpora tidak dicabut, tidak membuat Imam Nahrowi melunak. Bahkan sebaliknya perseteruan itu ditindaklanjuti dengan usulan Menpora agar Sekretariat Negara mencabut izin PSSI berkantor di Gelora Bung Karno. Padahal PSSI sudah membangun kantor tersebut sejak tahun lalu dengan biaya sebesar 13 miliar rupiah.
“Jangan menjadikan dendam di luar sepak bola sebagai panglima dalam membuat keputusan. Dalam olahraga khususnya sepak bola, kekeluargaan adalah hal utama. FIFA memiliki semboyan we are football family, jadi mari kita tunjukkan semangat itu untuk menyelesaikan masalah sepak bola nasional saat ini,” kata Andi Darussalam Tabusalla. 
Lewat dialog, ADS yakin akan ada jalan tengah dan jalan keluar untuk permasalahan sepak bola nasional. Yang terutama, ia menginginkan sepak bola Indonesia selamat dari Sanksi FIFA 30 Mei nanti. 

“Seharusnya tim itu memang bekerja untuk menengahi masalah yang ada antara Menpora dan PSSI, bukan sebaliknya menjadi tim yang mengambil alih tugas dan wewenang PSSI,” kata Andi Darussalam Tabusalla.

Konflik antara Menpora dan PSSI yang memuncak sejak Imam Nahrowi menerbitkan Surat Keputusan Menpora 01307, yang berisi tentang sanksi administratif untuk PSSI, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Justru sebaliknya makin menjadi-jadi.

Kondisi sepak bola Indonesia dan PSSI yang terancam sanksi oleh FIFA jika sanksi Menpora tidak dicabut, tidak membuat Imam Nahrowi melunak. Bahkan sebaliknya perseteruan itu ditindaklanjuti dengan usulan Menpora agar Sekretariat Negara mencabut izin PSSI berkantor di Gelora Bung Karno. Padahal PSSI sudah membangun kantor tersebut sejak tahun lalu dengan biaya sebesar 13 miliar rupiah.

“Jangan menjadikan dendam di luar sepak bola sebagai panglima dalam membuat keputusan. Dalam olahraga khususnya sepak bola, kekeluargaan adalah hal utama. FIFA memiliki semboyan we are football family, jadi mari kita tunjukkan semangat itu untuk menyelesaikan masalah sepak bola nasional saat ini,” kata Andi Darussalam Tabusalla. 

Lewat dialog, ADS yakin akan ada jalan tengah dan jalan keluar untuk permasalahan sepak bola nasional. Yang terutama, ia menginginkan sepak bola Indonesia selamat dari Sanksi FIFA 30 Mei nanti.