Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Satu fakta menggegerkan diumumkan oleh Adiconsum pekan lalu. Grup studi konsumen Italia itu menjabarkan bahwa 41% hasil pertandingan Serie A musim 2006/07 berubah karena kesalahan pengambilan keputusan oleh wasit.
Penelitian tersebut dilakukan Adiconsum menyusul skandal calciopoli yang melanda Serie A. Penyelidikan dibuat dengan tujuan memastikan pada tingkat apa kesalahan wasit dapat disebut sebagai keputusan bias yang disengaja.
Sebanyak 157 dari 380 partai Serie A 2006/07 berubah hasilnya karena keputusan keliru wasit. Klub yang paling menderita adalah peringkat ke-17 sampai 20. Sebanyak 85% kesalahan wasit merugikan klub-klub tersebut.
Ambil contoh Chievo, yang seharusnya tak terdegradasi kalau partai-partai mereka “bersih”. Contoh lain adalah Ascoli dan Messina, yang masing-masing dirugikan 8 poin.
Tipologi kesalahan wasit terbagi dalam: keputusan diberikan atau tidaknya sebuah penalti (56%), penentuan off-side (27%), pelanggaran (15%), dan “gol hantu” alias penentuan apakah bola telah melewati garis gawang atau belum (2%).
Hasil penelitian ini dipastikan akan menguatkan debat soal perlunya penggunaan teknologi ekstra dalam sepakbola. Pihak-pihak yang ingin teknologi video dipakai di sepakbola bakal menjadikan penelitian ini sebagai amunisi.
“Data tidak berbohong. Jika teknologi memang bisa mencegah kesalahan wasit, maka menolak teknologi itu akan berarti menutup-nutupi kesalahan dengan sengaja,” kata Presiden Adiconsum, Paolo Landi, di tuttoconsumatori.it.
(Penulis: Dwi Widijatmiko)