Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim Transisi yang diumumkan oleh Menpora Imam Nahrowi, Jumat (8/5) di Kantor Kemenpora, Jakarta, diharapkan segera bertugas untuk menggelar kompetisi. Bagi sejumlah klub, kompetisi adalah nafas hidup mereka. Tanpa kompetisi dan pertandingan, mereka mengaku tak bisa hidup.
Namun saat ini, klub-klub tersebut dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. “Kalau mau ikut kompetisi yang dibuat Tim Transisi pasti kami akan dicap ikut breakaway league dan akhirnya dikeluarkan sebagai anggota oleh PSSI. Tapi kalau kami tidak ikut kompetisi, maka tim akan mati karena tidak ada pendapatan. Serba salah kami ini,” kata Adi “Kumis” Gunaya, CEO Persikad Depok.
Persikad sendiri saat ini sudah memulangkan semua pemainnya dan memutus kontrak mereka. Belum tahu, kapan lagi para pemain tersebut akan dipanggil untuk mes Persikad yang berada di Purwakarta. “Nanti sajalah kalau sudah ada kepastian soal kompetisi,” kata Adi.
Menurut Adi, PT Liga Indonesia sendiri berencana menggelar kompetisi Divisi Utama sekitar bulan September – Oktober mendatang. Hal itu tentu masih sangat lama. “Nah selama kami menunggu ini kami harus bagaimana? Saya sendiri sudah meminta agar subsidi untuk Persikad yang sudah bermain di kompetisi Divisi Utama dicairkan,” kata Adi.
Sementara untuk mengikuti kompetisi yang dibentuk Tim Transisi, masih ada perhitungan yang perlu dilakukan. “Di PT Liga kami dapat subsidi. Jika Tim Transisi menawari kami dana sponsorship sebesar satu miliar rupiah, mungkin akan kami pikirkan untuk tampil di kompetisi itu. Kalau kurang dari itu mendingan jangan menawari apa-apa,” tutur Adi Gunaya.