Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketum PSSI: BOPI Seharusnya Tidak Bersikap Keras

By Aning Jati - Senin, 23 Februari 2015 | 17:37 WIB
Djohar Arifin Husin menyayangkan kebijakan Menpora-BOPI. (Ario Yosia/Bolanews)

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menyayangkan sikap keras Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemenpora, Imam Nahrawi, dengan tidak memberikan rekomendasi atau menunda digelarnya Liga Super Indonesia (LSI) 2015.

Djohar berpendapat LSI 2015 semestinya tetap berjalan sesuai jadwal dan memberikan kelonggaran waktu kepada kontestan LSI untuk menuntaskan permasalahan utang-piutang atau pajak.

LSI 2015 seharusnya sudah bergulir pada Jumat (20/2) sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan PT Liga Indonesia. Akan tetapi, BOPI dan Menpora tidak memberikan rekomendasi dan menunda digelarnya LSI 2015.

BOPI dan Menpora menegaskan LSI 2015 tidak akan digelar sebelum klub-klub LSI menyelesaikan urusan utang-piutang dan pajak. Penundaan tersebut berarti membuat PT LI harus menyiapkan jadwal baru sementara LSI 2015 diperkirakan baru akan bergulir pada 4 atau 5 April.

"BOPI seharusnya tidak membuat keputusan keras dengan langsung menunda digelarnya LSI 2015. Akan lebih baik bila BOPI tetap memperbolehkan LSI 2015 berjalan sesuai jadwal awal dan memberikan kelonggaran waktu kepada klub-klub untuk menuntaskan kewajibannya. Misalnya, memberikan waktu enam bulan untuk menyelesaikan urusan utang piutang atau pajak," kata Djohar.