Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
sia. Dengan amunisi barunya, klub raksasa Jerman ini kembali menunjukkan keperkasaan dengan menggebuk Werder Bremen 4-1 pada babak pertama Piala Liga atau Liga Pokal 2007 di LTU Arena (21/7).
Absennya tiga ujung tombak karena cedera, yaitu Lukas Podolski, Jan Schlaudraff, plus Luca Toni, ternyata tidak mengurangi ketajaman Muenchen. Pasukan FC Hollywood tetap menyuguhkan permainan ofensif walau hanya diperkuat satu striker, Miroslav Klose.
“Semua pemain tampil sangat baik. Tim ini memiliki potensi luar biasa untuk meraih sukses musim depan,” ujar Direktur Klub Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, dalam situs resmi klubnya. “Namun, kami masih harus bekerja keras untuk mencapai target pada musim 2007/08.”
Muenchen sebenarnya sempat tertinggal 0-1 melalui gol yang diciptakan gelandang Bremen, Tim Borowski, ketika pertandingan baru berjalan selama sembilan menit. Toh fakta tersebut tidak menjatuhkan semangat Klose dkk.
Pada menit ke-24, Muenchen menyamakan kedudukan berkat gol yang dibukukan Bastian Schweinsteiger. Tiga menit kemudian, gawang Bremen kembali bergetar. Kali ini giliran Hamit Altintop yang melesakkan bola ke gawang Tim Wiese.
Pemain termahal yang digaet Muenchen, Franck Ribery, pun tidak mau ketinggalan menyumbangkan gol bagi klub barunya. Gelandang yang dibeli seharga 25 juta euro (313,9 miliar rupiah) dari Olympique Marseille itu berhasil mencetak dua gol, masing-masing pada menit ke-35 dan 54 melalui tendangan penalti.
“Saya terkejut melihat betapa cepat kami beraksi setelah tertinggal 0-1. Kemenangan ini bakal mempermudah langkah kami musim depan,” ujar pelatih Muenchen, Ottmar Hitzfeld.
Tantangan Stuttgart
Meski sukses menekuk Bremen, bukan berarti Muenchen dapat dengan mudah menggapai gelar juara Piala Liga 2007 sekaligus meraup hadiah senilai 5,2 juta euro (65,3 miliar rupiah). Pada babak semifinal yang berlangsung Rabu (25/7), klub yang berdiri pada 27 Februari 1900 tersebut bakal menghadapi jawara Bundesliga 2006/07, Stuttgart.
“Banyak yang beranggapan bahwa Muenchen akan menyapu bersih semua gelar juara karena punya banyak pemain bintang. Namun, kami akan mematahkan prediksi tersebut dengan mengalahkan mereka pekan depan,” jelas Presiden Klub Stuttgart, Erwin Staudt.
Sayang, sikap optimistis Staudt tidak menular kepada sang pelatih, Armin Veh. Arsitek tim yang sudah lebih dari satu tahun menangani Stuttgart tersebut merasa persiapan timnya masih jauh dari sempurna.
“Saya akan berbohong jika mengatakan bahwa persiapan kami menghadapi musim baru sudah sangat optimal. Tetapi, saya harap, fakta tersebut tidak menggangu konsentrasi para pemain,” ujar Veh.
(Penulis: Wieta Rachmatia)