Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
77 pada Hangtuah Sumsel, sementara Stadium unggul 58-52 atas Garuda.
Garuda adalah langganan play-off. Rasio memasukkan dan kemasukan mereka sejak musim 2011-12 hingga 2014-15 antara 1,0 sampai 1,3. Kondisi berbeda dialami Bandung Utama yang baru pertama kali merasakan atmosfer play-off. Bagaimana ceritanya Bandung Utama bisa melejit menembus langit?
Pada musim 2011-12, saat masih bernama Tonga BSC, rasio memasukkan-kemasukan mereka 0,6 (rataan memasukkan 47,6 dan rataan kemasukan 73,4). Musim berikutnya, Tonga BSC menjadi juru kunci klasemen namun justru dengan rasio naik 0,7 (rataan memasukkan 55,0 dan rataan kemasukan 74,5).
Di musim 2013-14, nama tim berubah menjadi JNE BSC Bandung Utama. Transformasi terjadi. Rasio membaik menjadi 0,9. Bandung Utama menjadi lawan yang melawan dan sulit dikalahkan. Rataan memasukkan naik menjadi 61,3 dan rataan kemasukan 70,2 poin per gim.
Pertandingan JNE Bandung Utama di Gedung Basket Senayan. (Foto: Fernando Randy/BOLA)
Di musim ini, fase tertinggi penampilan Bandung Utama terjadi. Rasio memasukkan-kemasukan 0,96 dengan rataan memasukkan 59,2 dan rataan kemasukan hanya 61,7 poin per gim. Sentuhan mantan point guard nasional Ocky Tamtelahitu berhasil memoles cara bermain skuat muda Bandung Utama. Ocky baru tahapan memoles sebab ia baru semusim dipercaya menangani tim ini.
Bandung Utama adalah contoh tim yang memperbaiki diri di segala aspek, baik teknis maupun non teknis. Mereka sadar sulit bersaing dengan Aspac, SM, Pelita Jaya, dan CLS yang secara finansial dan teknis memang di atas Bandung Utama. Pebasket bagus Indonesia hampir 85% dimiliki keempat tim itu.
Bermain dengan strategi maksimalisasi potensi yang ada diambil oleh manajemen Bandung Utama. Di bidang teknis, mereka mendatangkan pelatih yang pernah menjadi pemain nasional sekaliber Ocky Tamtelahitu.
JNE Bandung Utama, mendapatkan penghargaan Manajemen Terbaik 2015. (Foto: Eko Widodo/BOLA)
Di non teknis, mereka bergiat melakukan kegiatan above dan below the line, memberikan semangat non teknis kepada para pebasket dengan penanaman 'pride'. Dalam kerangka psikologi olah raga, rasa bangga itu akan membangun semangat bertanding dan tampil total.
Transformasi Bandung Utama
Musim ini, rataan poin per gim (ppg) liga 64 ppg. Bandung Utama ada di bawah yakni 59,2. Rataan liga untuk kemasukan adalah 67 poin per gim, sedangkan rataan kategori ini untuk Bandung Utama adalah 61,7! Cukup mengejutkan sebab ternyata Bandung Utama memiliki defense bagus sehingga lawan tidak mudah menjebol pertahanan mereka.
Dari teori efisiensi permainan sebuah tim yang dikeluarkan Dean Oliver, Ph.D. dalam bukunya "Basketball on Paper", tim memiliki efisiensi defense bagus jika rataan kemasukan di bawah rataan liga. Sedangkan efisiensi offensenya yahud jika berada di atas rataan liga.
Klasemen musim 2013-2014 (Sumber: Website IndiHome NBL Indonesia)
Klasemen musim 2014-2015 (Sumber: Website IndiHome NBL Indonesia)
Mari kita bandingkan dengan musim lalu (2013-2014). Rataan liga kategori memasukkan angka adalah 65 poin per gim, rataan kemasukan 68 poin per gim. JNE BSC Bandung Utama memiliki rataan memasukkan 61,3 dan rataan kemasukan 70,2.
Dari perbandingan itu, Bandung Utama sudah berhasil memperbaiki efisiensi defense mereka di musim ini. Rataan kemasukan mereka setara dengan juara bertahan M88 Aspac dan CLS Knights, lho. Sekarang, di musim baru nanti, manajemen pelatih harus mempertahankan sistem defense sembari memperbaiki akurasi tembakan, ketajaman penetrasi, menaikkan persentase tembakan bebas, dan memperbanyak offensive rebound.
Dalam pengamatan saya, Bandung Utama berstrategi jitu dengan memilih gim-gim yang harus dimenangi. Di musim 2013-14, Bandung Utama hanya menang 9 kami. Di musim 2014-15, Bandung Utama naik pesat mendapatkan 16 kemenangan.
Teladan dan Pengalaman Pelatih
Brian T. Gearity dalam jurnal penelitian olah raga berjudul Poor teaching by the coach: a phenomenological description from athletes' experience of poor coaching (2011), melihat bahwa kepercayaan pemain menjadi kunci kemajuan sebuah tim.
"Pelatih yang pernah merasakan kemenangan atau kekalahan di level tertinggi sebuah kompetisi, akan bisa menstransfer pengalaman itu kepada pemainnya. Ia bahkan akan menambahkan analisis dan sintesis dari pengalaman itu untuk situasi serupa ketika melatih," tambah Gearity.
Defense, menjadi kunci utama Bandung Utama bisa ke peringkat keenam dari 12 tim. (Foto: Fernando Randy/BOLA)
Ocky Tamtelahitu, sejauh yang saya kenal sejak masih bermain bola basket di era M. Rifky dan Fictor G. Roring di Pelita Jaya dulu, adalah tipikal idealis dan pragmatis. Ocky juga dikenal pintar berfilosofi karena memang dia suka membaca dan berilmu. Ia pasti melihat sosok sang ayah, Ecky E.Tamtelahitu, dosen Universitas Negeri Jakarta dan salah satu pelatih bola basket ternama Indonesia.
Jika mengacu pada performa teknis Bandung Utama, pemilihan Ocky menjadi pelatih kepala adalah salah satu pilihan jitu. Sebagai playmaker/point guard nasional yang memiliki jam terbang tinggi di tim nasional, ia punya segudang referensi permainan dan segudang situasi permainan. Pas dengan pemaparan Brian T. Gearity di atas yang mengatakan "Winning coaches have long been thought of as knowledgeable and effective at providing instruction."
Ketika ia bisa membawa Bandung Utama menapaki peringkat 5, sebelum digeser Garuda Kukar di seri terakhir Surabaya, gelar Coach of the Year layak diperoleh Ocky. Tak mudah menaikkan kinerja sebuah tim bola basket dalam waktu singkat. Namun pengalaman dan pemahaman teori bisa menjawab tantangan itu.