Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kalangan suporter di Makassar mengecam keputusan Menpora Iman Nahrawi yang berdampak pada kian tidak jelasnya pergelaran Liga QNB 2015.
"Kebahagian terbesar kami adalah menyaksikan PSM bertanding. Dengan tidak adanya kepastian liga bergulir kerena pembekuan PSSI oleh Menpora membuat kami kehilangan tontonan," ujar Andi Coklat, pentolan The Maczman, kelompok suporter terbesar di Makassar.
Coklat menambahkan, kalau liga terus mengalami penundaan, kalangan suporter yang sudah menyiapkan pesta 100 tahun PSM 2 November nanti bakal kehilangan momentum.
"Euforia suporter sangat besar menyambut kembali PSM bertanding di Makassar. Buktinya, Stadion AMM selalu penuh saat PSM tampil. Kami ingin euforia ini berlanjut sampai peringatan ultah PSM. Tapi, kalau kompetisi tidak jelas kapan lagi digelar, bagaimana?" tegas Coklat.
Hal senada dikatakan Sadakati Sukma, Sekjen Red Gank.
"Kami berharap PSSI dan Kemenpora tidak lagi 'adu kuat' diatas panggung sepakbola. Karena dampaknya bisa kemana-mana yang bisa jadi membuat sepakbola Indonesia kian hancur," jelas Sadakati.
Keduanya pun berharap manajemen, pemain dan pelatih tetap semangat bersama PSM.
"Manajemen pasti kesulitan mencari dana untuk operasional tim. Begitu pun dengan tim yang hanya bisa berlatih tanpa tahu kapan bertanding. Kalangan suporter memberi apresiasi tinggi kepada mereka."