Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
0, Selasa (28/4), kabar terkait kehebatan trio MNS (Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez) langsung menghiasi kolom-kolom pemberitaan media olah raga di berbagai penjuru dunia.
Sebuah hal yang lumrah, sebab Messi-Neymar-Suarez secara kolektif telah mencapai 102 gol di semua ajang musim ini. Mengingat musim masih berjalan, bukan tak mungkin mereka memecahkan rekor trio tertajam asal klub La Liga yang dipegang Crstiano Ronaldo-Karim Benzema-Gonzalo Higuain.
Pada 2011/12, Ronaldo-Benzema-Higuain mengemas 118 gol buat Real Madrid di berbagai kompetisi. Hanya, arsitek Barcelona, Luis Enrique, tak sepakat jika puja-puji hanya dilayangkan kepada trisula lini depan timnya.
“Kami bukan hanya tim yang mampu mencetak gol dan menciptakan peluang, tapi pemain juga punya kesadaran bahwa untuk menang kami juga harus bagus dalam aspek defensif,” kata Enrique seperti dilansir Sport.
Ya. Lini defensif Barca jelas patut mendapatkan apresiasi. Duel melawan Getafe adalah kali ke-20 Barca sukses menjaga gawang mereka steril dari gol lawan di La Liga.
Keberadaan Claudio Bravo di bawah mistar gawang adalah salah satu alasan kenapa Barca susah dibobol. Pemain Getafe merasakan betul hal itu.
Saat melawat ke Camp Nou Selasa silam, Getafe sebenarnya punya peluang bagus untuk membuat gol. Namun, kans apik tim tamu via sepakan parabolik Fredy Hinestroza berhasil dihalau Bravo tepat di depan garis gawang.
Dua pekan sebelumnya, Bravo juga pamer aksi dengan mengamankan sepakan penalti pemain Valencia, Dani Parejo. Kala itu, Barca menang 2-0. Alhasil, Bravo kini menjadi kiper dengan catatan laga tanpa kebobolan terbanyak di lima liga besar Eropa (La Liga, EPL, Bundesliga, Serie A, Ligue 1).
Jumlah clean-sheet Bravo (20) mengungguli Manuel Neuer (Bayern Muenchen/19), Danijel Subasic (Monaco/18), Gianluigi Buffon (Juventus/17), dan Stephane Ruffier (Saint-Etienne/17).