Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 yang melibatkan Ferrari dan McLaren tampaknya akan mencapai puncak Kamis (26/7) ini. Sesuai jadwal, Federation Internationale de l'Automobile (FIA) melalui World Motor Sport Council (WMSC) akan menggelar dengar pendapat (hearing) tentang kasus ini dengan McLaren.
Apa pun keputusannya, jika dalam sidang tersebut McLaren terbukti bersalah dan melanggar pasal 151c International Sporting Code (ISC), maka penalti yang diterima bisa berupa apa saja, mulai dari peringatan ringan hingga diskualifikasi. Beberapa pengamat memprediksi, jika McLaren terbukti bersalah maka ada dua kemungkinan hukuman yang paling mungkin. Pertama adalah denda dalam jumlah besar, kedua pemotongan angka di kejuaraan baik untuk pembalap maupun konstruktor, atau gabungan keduanya. Keputusan diperkirakan bakal keluar pada hari itu juga (Kamis sore waktu Paris, malam WIB).
Walaupun McLaren berulang kali membela diri bahwa Mike Coughlan sebagai satu-satunya pihak yang mengetahui rahasia setebal 780 halaman milik Ferrari, tanggung jawab secara kolektif tetap akan dijatuhkan kepada McLaren.
Salah satu bagian paling krusial yang akan menentukan keputusan sidang adalah penilaian FIA tentang mobil McLaren. Jika mobil tersebut terbukti tidak memuat rahasia teknis yang dimiliki Ferrari, bisa jadi McLaren akan selamat. Namun, jika ada bagian, sekecil apa pun, yang membuktikan penerapannya pada mobil McLaren, ceritanya akan berbeda.
FIA dilaporkan sudah punya cukup bukti untuk menunjukkan bahwa McLaren mengetahui rahasia mobil Ferrari. Salah satu petunjuknya justru bukan dari elemen yang digunakan McLaren di mobil mereka, tapi dari suksesnya protes yang dilancarkan mereka tentang penggunaan flexible floor oleh Ferrari di awal musim 2008. Logikanya, pada bagian yang hampir tidak bisa terlihat oleh kasat mata itu, hampir mustahil tim lain bisa mengetahui persis detail elemen yang dipakai Ferrari.
Dari Spanyol, harian AS menyebutkan bahwa Fernando Alonso punya hak untuk bebas keluar dari tim McLaren seandainya tim tersebut terbukti bersalah.
(Penulis: Andi Yanianto)