Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Konflik yang kini sedang menghinggapi Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olah Raga Indonesia (KOI) ditanggapi serius oleh PSSI. Pengurus PSSI khawatir jika dua badan yang memayungi seluruh induk organisasi cabang olah raga itu terus berkonflik, maka nasib olah raga nasional bisa hancur.
"Kami melihat banyak mudarat dibanding manfaat yang didapat. Dua badan itu justru banyak bersaing dibandingkan saling mendukung sesuai undang-undang. Konflik justru lebih banyak kami dengar, tetapi membantu PB sangat minim," ujar Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI.
Satu solusi yang diharapkan PSSI adalah agar KONI dan KOI kembali disatukan seperti periode 1978-2015.
"Bila mereka tidak segera bersatu maka kita akan bisa semakin terpuruk. Terlebih lagi bila tak menjadi dua badan, dana yang turun dari pemerintah bisa lebih hemat. Selain itu, jika sudah bersatu masalah perebutan lima ring di logo bisa selesai," tutur Djohar.
Pria berusia 64 tahun itu yakin bawah pimpinan KONI, Tono Suratman dan Ketua Umum KOI, Rita Subowo bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat.