Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
21 ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Gregory Mertens dikabarkan meninggal hari Kamis (30/4) waktu setempat, tiga hari setelah pingsan dan mengalami gagal jantung saat berlaga bagi klubnya, Lokeren.
Mendiang bek berumur 24 tahun itu dalam keadaan koma sejak kena serangan jantung di pertandingan tersebut. Juru bicara klub, Herman Van De Putte sempat mengatakan bahwa kondisi Mertens terus memburuk dan keluarga pemain telah sepakat dengan dokter untuk mematikan sistem pendukung kehidupan.
"Ucapan selamat tinggal terlalu cepat harus kita ucapkan kepada Gregory Mertens," kata pernyataan resmi Lokeren.
Mertens bergabung dengan Lokeren musim panas lalu, setelah hampir 100 kali tampil buat Cercle Bruges. Dia tiba-tiba roboh setelah 15 menit bermain.
Kematian pemain muda ini menimbulkan reaksi duka mendalam di seluruh Eropa. Thibaut Courtois sempat membuat status di Twitter soal rekan senegaranya itu dalam bahasa Belanda. "RIP Gregory Mertens! Semoga keluarganya dan teman-teman diberi kekuatan."
RIP Gregory Mertens! Veel sterkte aan familie en vrienden! #gonetosoon
— Thibaut Courtois (@thibautcourtois) April 30, 2015
Chelsea dan Manchester City juga telah mengucapkan belasungkawa atas kematian Mertens.
All at Chelsea are saddened by the death of Gregory Mertens. Our thoughts are with his family friends and @KSCLokeren. May he rest in peace.
— Chelsea FC (@ChelseaFC) April 30, 2015
Our thoughts are with the friends and family of @KSCLokeren's Gregory Mertens at this sad time.
— Manchester City FC (@MCFC) April 30, 2015