Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2 Lol Pucelanos dari Valencia, jornada lalu.
Bagaimana Mendilibar tidak kesal? Sebiji poin yang sudah di depan mata lenyap ketika laga sudah memasuki injury time. Apalagi sepanjang 90 menit Valladolid menguasai penuh jalannya bentrokan, kendati bertindak sebagai tim tamu di Mestalla.
“Faktor keberuntungan sering menjadi penentu kemenangan. Dengan satu tendangan spekulatif, sebuah tim bisa mendepak lawan yang lebih menguasai aksi di lapangan. Sungguh ironis, tapi inilah sepakbola. Sekuat-kuatnya berusaha, hasil akhir belum tentu memihak kita,” lanjut Mendilibar.
Mendilibar memang bebas berkomentar. Namun, jika kita lihat proses terciptanya gol David Silva tersebut, lini belakang Valladolid juga pantas disalahkan. Ya, mereka justru lengah di momen paling krusial. Kelengahan dalam level seketat Primera tentu ada ganjarannya.
Sepahit apa pun itu, eks pelatih Athletic Bilbao ini tak boleh terlalu larut dalam duka. Soalnya, Ahad (23/9), Real Madrid sudah siap menyambangi Estadio Jose Zorrilla guna menjajal kekuatan mereka. Pastinya Valladolid butuh fokus total saat melawan sang pemimpin klasemen sementara tersebut.
Jika sampai menyediakan ruang untuk lengah, sekecil apa pun skalanya, hukuman yang akan diberikan personel Madrid tentu lebih dahsyat. Maklum, permainan Los Merengues dalam tiga duel pembuka Primera Division musim ini bisa dibilang nyaris tanpa cela.
Kuda-Kuda Spesial
Artinya anak-anak asuhan Bernd Schuster tersebut memiliki kapasitas nyata untuk memanfaatkan setiap momen untuk melukai Valladolid. Jangankan saat lawan bermain buruk. Ketika lawan menyodorkan permainan apik pun Wesley Sneijder dkk. masih bisa menang.
Tengok saja materi brilian mereka, baik yang didaftarkan dalam starting line-up maupun yang menghuni bangku cadangan. Seluruhnya tak cuma berkualitas wahid, tapi juga mampu memecah kebuntuan. Selain itu, mentalitas El Real pun terlihat semakin matang.
“Banyak yang mengatakan bahwa Madrid telah banyak berubah sejak saya mendarat di sini,” ungkap Schuster. “Namun, saya justru melihat bahwa pada momen-momen tertentu tim ini juga masih bisa bermain sangat buruk. Jadi, jangan puas dulu!”
Gaya merendah Schuster ini bisa dibaca sebagai bentuk ketidakyakinan sepenuhnya pria Jerman ini pada kinerja Si Putih. Bisa juga sebagai cara agar Madrid memasang kuda-kuda spesial menghadapi Valladolid, yang terbukti selalu bisa masuk score-sheet di tiga partai awal.
(Penulis: Sapto Haryo Rajasa)