Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Erwin Aksa Kritisi Keputusan Menpora

By Ary Julianto - Kamis, 23 April 2015 | 21:50 WIB
Erwin Aksa, CEO PSM Makassar.

Pemilik PSM Makassar, Erwin Aksa menilai keputusan Menpora Imam Nachrawi membekukan PSSI,Jumat pekan lalu,  sebagai tindakan yang keliru. Kondisi itu menciptakan iklim sepak bola di Indonesia yang membaik kini menjadi tak menentu lagi.

"Saya pikir pemerintah dalam hal ini Menpora tidak berhak melakukan hal itu karena PSSI bukan organisasi terlarang," ujar Erwin yang juga CEO Bosowa Corporation.

Erwin pun berharap Ketua Umum PSSI terpilih, La Nyalla Mattalitti dan Menpora sama-sama mencari solusi terbaik buat sepakbola Indonesia.

Disisi lain, Direktur Teknik PSM, Sumirlan  PSSI dan Menpora bisa segera mengakhiri ketidakpastian kelangsungan kompetisi. "Sepakbola Indonesia bukan semata soal kompetisi yang mempertemukan dua tim di lapangan hijau.
Dampaknya kemana-mana dan menyangkut harkat hidup orang banyak. Dan yang harus dicatat, cuma sepakbola yang bisa menghadirkan puluhan ribu orang dengan membayar untuk menonton tim kesayangannya bertanding," tutur eks kapten PSM ini.

Sumirlan menambahkan klub dipastikan akan menderita kerugian finansial. Dia mengambil cpntoh PSM yang sudah mengeluarkan tidak kurang dari Rp.10 M untuk membayar tunggakan gaji dan DP,kontrak baru pemain, renovasi Stadion Andi Mattalatta Mattoangin dan operasional tim. "Tidak sebanding pemasukan yang ada," ujar Sumirlan. PSM baru melakoni dua partai di Liga QNB 2015.

Di luar finansial, kerugian terbesar PSM terkait penundaan liga adalah menurunnya kepercayaan sponsor dan mempengaruhi mental pemain.