Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
gara tidak mendapat izin menggelar pertandingan Divisi Utama, klub-klub harus menanggung kerugian.
Persiba Bantul sudah merugi karena menjadi tuan rumah pada laga perdana kompetisi DU. Tim yang terdegradasi dari Liga Super Indonesia (kini Liga QNB) sejatinya menjamu Persinga Ngawi di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (26/4).
Kerugian sama juga dialami PSS Sleman yang menggelar Derbi DI Yogyakarta. Menjamu PSIM Yogyakarta di Maguwoharjo, Sleman, PSS diprediksi bakal meraup pemasukan cukup besar. Namun dengan dibatalkannya derbi itu karena tidak mendapat izin dari kepolisian, PSS pun rugi besar. Pasalnya, dari laga perdana itu ditargetkan mendapat pemasukan Rp 300 juta.
“Kami akhirnya rugi ratusan juta. Target saat melawan PSIM yang merupakan laga besar mencapai Rp 300 juta. Ini bisa menjadi modal awal saat tim melakoni laga tandang,” ungkap Edyanto, Ketua Panpel Pertandingan PSS.
Menurutnya untuk laga melawan PSIM, panpel sudah mencetak 25 ribu lembar. Tiket rencananya dijual Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.
“Kami berharap keadaan ini tak berlangsung lama. Kompetisi bisa digelar lagi,” katanya.
Meski laga perdana tidak mendapat izin, namun PSS tetap akan mengajukannya untuk pertandingan berikutnya melawan Persinga Ngawi. Sesuai jadwal liga, pertandingan itu digelar di Maguwoharjo, Sabtu (2/5).