Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
negara di Pegunungan Andes masih tetap bersikukuh meminta FIFA mencabut larangan memainkan sepakbola internasional di ketinggian di atas 2.500 meter. Kali ini, mereka berpaling ke Pele. Sayang, legenda hidup Brasil tersebut justru mendukung kebijakan FIFA.
Salah satu yang meminta dukungan adalah Presiden Bolivia, Evo Morales, yang istana kepresidenannya terletak di La Paz dengan ketinggian lebih dari 3.500 meter di atas permukaan laut.
Sosok antikapitalisme Barat tersebut meminta Pele untuk tidak menyokong pihak-pihak yang diskriminatif terhadap negara-negara pegunungan. “Ayo, Pele. Saya adalah pengagum dan saya ingin Anda membela saudara-saudara Anda,” ujar Morales.
Pele sendiri sejak awal menyatakan mendukung larangan tersebut. Ia mengaku teringat masa lalu di mana ia dan rekan-rekan setimnya sangat kepayahan ketika harus tampil di ketinggian. Pele malah heran kenapa FIFA tak memberlakukan larangan ini sejak dulu.
Bolivia, Peru, Ekuador, dan Kolombia tengah bersatupadu menentang larangan tersebut. Rabu (6/6) lalu mereka membuat deklarasi yang menyatakan bahwa kebijakan baru FIFA melanggar kedaulatan negara-negara mereka.
Keputusan yang diterbitkan FIFA bulan lalu tersebut didasari atas kekhawatiran terhadap kesehatan pemain dan keuntungan kandang yang didapat tim-tim pegunungan terhadap kesebelasan yang berasal dari dataran rendah.
Sejak pertama kali diberlakukan, keputusan FIFA ini langsung memicu kemarahan para suporter, pejabat sepakbola lokal, dan pemerintah di negara-negara tsb.
Mereka mengutip fatwa dari para dokter di kawasan tersebut. yang mengatakan bahwa tak ada bukti ilmiah yang menghubungkan permainan sepakbola di dataran tinggi dengan kesehatan para pemain.
(Penulis: Barry Manembu)