Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Fakta Menarik dari Laga Kandang J-League

By Aning Jati - Senin, 6 April 2015 | 13:43 WIB
Ultras Gamba Osaka (Osaka Curva Nord), tampil dengan giant flag tapi tetap tertib. (Wiwig Prayugi/Bolanews)

League terlaksana sangat rapi, modern, tapi tetap menjalankan tradisi.

Berikut lima fakta menarik yang disaksikan BOLANEWS dari laga kandang Gamba Osaka vs Nagoya Grampus di Stadion Expo 70, Suita, Osaka, Jumat (4/4). 

1. Promosi pertandingan yang tergorganisir dengan baik. Selain memampang jadwal di website, media cetak dan elektronik, dan media sosial, di beberapa stasiun terdekat stadion terdapat booth yang menampilkan jadwal pertandingan Gamba Osaka. Semua penonton merapat ke stadion menggunakan kereta api. Bagi suporter ultras yang membawa bendera besar (giant flag), mereka berjalan kaki atau naik mobil. Di luar stadion, ada beberapa booth yang menyediakan informasi, loket tiket, penukaran poin, dan penjualan pernak-pernik.
2. Ultras menyatu dengan cheerleader. Seperti di Indonesia, Suporter klub di Jepang juga terkena wabah ultras. Namun, mereka hanya beraksi dengan bendera besar dan nyanyian, tanpa petasan dan sejenisnya. Para ultras pun tertib di dalam maupun luar stadion. Saat pertandingan, ada pula beberapa cewek cantik yang menjadi cheerleader. Inilah yang jarang terjadi, aksi cheerleader menyatu dengan chant ala ultras
3. Ibu-ibu, anak, dan para orang tua. Salah satu suasana paling menyenangkan di laga kandang Gamba Osaka adalah banyaknya anak-anak, orang tua, dan para ibu yang juga menjadi suporter. Di salah satu sudut stadion, panitia pertandingan menyediakan tempat khusus bagi penonton undangan yang mendapat tiket dari kuis atau undian. 
4. Seremonial. Sebuah pertandingan sepak bola di Jepang adalah seremonial yang dinikmati oleh penonton. Sebelum dan sesudah pertandingan, pemain member hormat kepada penonton dengan tradisi membungkuk (ojigi). Setelah pertandingan, penonton tak langsung pulang. Mereka masih bernyanyi dan mengelu-elukan pemain. Ada pula sesi wawancara dengan pemain terbaik dalam pertandingan itu. 
5. Berburu tanda tangan. Setelah pertandingan, para penonton bisa berburu tanda tangan pemain. Mereka menanti di pintu masuk utama stadion. Para pemain pun berbaju resmi dengan mengenakan setelan jas. Sebelum keluar stadion, pemain melayani permintaan wawancara para jurnalis di area mixed zone.

1. Promosi pertandingan yang tergorganisasi dengan baik. Selain memampang jadwal di website, media cetak dan elektronik, dan media sosial, di beberapa stasiun terdekat stadion terdapat booth yang menampilkan jadwal pertandingan Gamba Osaka. Semua penonton merapat ke stadion menggunakan kereta api. Bagi suporter ultras yang membawa bendera besar (giant flag), mereka berjalan kaki atau naik mobil. Di luar stadion, ada beberapa booth yang menyediakan informasi, loket tiket, penukaran poin, dan penjualan pernak-pernik.

2. Ultras menyatu dengan cheerleader. Seperti di Indonesia, suporter klub di Jepang juga terkena wabah ultras. Namun, mereka hanya beraksi dengan bendera besar dan nyanyian, tanpa petasan dan sejenisnya. Para ultras pun tertib di dalam maupun luar stadion. Saat pertandingan, ada pula beberapa cewek cantik yang menjadi cheerleader. Inilah yang jarang terjadi, aksi cheerleader menyatu dengan chant ala ultras

3. Ibu-ibu, anak, dan para orang tua. Salah satu suasana paling menyenangkan di laga kandang Gamba Osaka adalah banyaknya anak-anak, orang tua, dan para ibu yang juga menjadi suporter. Di salah satu sudut stadion, panitia pertandingan menyediakan tempat khusus bagi penonton undangan yang mendapat tiket dari kuis atau undian. 

4. Seremonial. Sebuah pertandingan sepak bola di Jepang adalah seremonial yang dinikmati oleh penonton. Sebelum dan sesudah pertandingan, pemain memberi hormat kepada penonton dengan tradisi membungkuk (ojigi). Setelah pertandingan, penonton tak langsung pulang. Mereka masih bernyanyi dan mengelu-elukan pemain. Ada pula sesi wawancara dengan pemain terbaik dalam pertandingan itu. 

5. Berburu tanda tangan. Setelah pertandingan, para penonton bisa berburu tanda tangan pemain. Mereka menanti di pintu masuk utama stadion. Para pemain pun berbaju resmi dengan mengenakan setelan jas. Sebelum keluar stadion, pemain melayani permintaan wawancara para jurnalis di area mixed zone.