Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Shaqiri Investasi Gagal?

By Anggun Pratama - Rabu, 22 April 2015 | 21:25 WIB
Xherdan Shaqiri (Getty Images)

Xherdan Shaqiri pindah ke Inter pada bursa musim dingin lalu dari Bayern Muenchen. Klub Italia itu berharap gelandang serang muda asal Swiss tersebut bisa mengembalikan mereka ke jalur kemenangan.  

Para penggemar memberinya sambutan luar biasa di bandara. Alasannya adalah mereka percaya dengan kemampuan Shaqiri. Namun, euforia itu telah sirna.
Inter masih tertahan di papan tengah. Hal yang lebih menyedihkan adalah Shaqiri belakangan lebih sering duduk di bangku cadangan. Ia kesulitan mengangkat performa dirinya, apalagi mengangkat performa Inter.
Dalam derbi Milano, Shaqiri hanya main sekitar 13 menit sebagai pengganti dan tidak memberi dampak signifikan. 
Saat ini Inter seperti “dikhianati” karena mereka sangat percaya pada Shaqiri. Salah satu buktinya adalah keberanian klub mengeluarkan uang 18 juta euro buatnya (249,3 miliar rupiah).
Inter membayar tiga juta euro saat meminjamnya dari Muenchen. I Nerazzurri wajib menebusnya dengan biaya 15 juta euro di awal musim.
Uang sebanyak itu tak bisa dibilang kecil mengingat performa klub dari sisi finansial juga tidak terlalu menggembirakan. 
Harian La Gazzetta dello Sport sampai menyebut Shaqiri sebagai investasi buruk. Kepindahan ini bak sebuah ironi mengingat ia pindah dari Muenchen karena gerah akibat sering duduk di bangku cadangan. Kini ia merasakan hal serupa.
Kondisi itu seakan menyatakan Roberto Mancini memberi pesan pada skuatnya, bahwa tak ada pemain yang tak tergantikan.
“Kami telah berinvestasi padanya. Namun, pergantian liga dan juga sistem latihan yang berbeda membuatnya harus beradaptasi lagi. Normal bila ia membuat awal yang baik dan kini mulai menurun. Yang penting ia tahu ia bisa memberikan yang lebih dari saat ini,” kata Mancini seperti dikutip calciomercato.com.
Sang pemain merasa tidak keberatan dengan statusnya saat ini yang hanya menjadi pengganti. Ia bertekad memperbaiki performanya.
“Mancini jelas memengaruhi keputusan saya datang ke Inter, tapi tak hanya ia. Saya ingin mengembalikan posisi klub ini ke posisi alaminya di papan atas mengingat klub ini kaya sejarah,” kata Xhaqiri.
“Milano juga kota yang indah dan dekat dengan keluarga saya. Saya datang ke klub ini buat menang dan memberikan kontribusi saya dengan pendekatan ala Jerman, selalu ingin menang, dan menyebarkan energi positif kepada rekan setim buat berjuang memperebutkan setiap bola,” ucap Shaqiri lagi. (gun)

Para penggemar memberinya sambutan luar biasa di bandara. Alasannya adalah mereka percaya dengan kemampuan Shaqiri. Namun, euforia itu telah sirna.

Inter masih tertahan di papan tengah. Hal yang lebih menyedihkan adalah Shaqiri belakangan lebih sering duduk di bangku cadangan. Ia kesulitan mengangkat performa dirinya, apalagi mengangkat performa Inter.

Dalam derbi Milano, Shaqiri hanya main sekitar 13 menit sebagai pengganti dan tidak memberi dampak signifikan. 

Saat ini Inter seperti “dikhianati” karena mereka sangat percaya pada Shaqiri. Salah satu buktinya adalah keberanian klub mengeluarkan uang 18 juta euro buatnya (249,3 miliar rupiah).

Inter membayar tiga juta euro saat meminjamnya dari Muenchen. I Nerazzurri wajib menebusnya dengan biaya 15 juta euro di awal musim.

Uang sebanyak itu tak bisa dibilang kecil mengingat performa klub dari sisi finansial juga tidak terlalu menggembirakan. 

Harian La Gazzetta dello Sport sampai menyebut Shaqiri sebagai investasi buruk. Kepindahan ini bak sebuah ironi mengingat ia pindah dari Muenchen karena gerah akibat sering duduk di bangku cadangan. Kini ia merasakan hal serupa.

Kondisi itu seakan menyatakan Roberto Mancini memberi pesan pada skuatnya, bahwa tak ada pemain yang tak tergantikan.

“Kami telah berinvestasi padanya. Namun, pergantian liga dan juga sistem latihan yang berbeda membuatnya harus beradaptasi lagi. Normal bila ia membuat awal yang baik dan kini mulai menurun. Yang penting ia tahu ia bisa memberikan yang lebih dari saat ini,” kata Mancini seperti dikutip calciomercato.com.

Sang pemain merasa tidak keberatan dengan statusnya saat ini yang hanya menjadi pengganti. Ia bertekad memperbaiki performanya.

“Mancini jelas memengaruhi keputusan saya datang ke Inter, tapi tak hanya ia. Saya ingin mengembalikan posisi klub ini ke posisi alaminya di papan atas mengingat klub ini kaya sejarah,” kata Xhaqiri.

“Milano juga kota yang indah dan dekat dengan keluarga saya. Saya datang ke klub ini buat menang dan memberikan kontribusi saya dengan pendekatan ala Jerman, selalu ingin menang, dan menyebarkan energi positif kepada rekan setim buat berjuang memperebutkan setiap bola,” ucap Shaqiri lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P