Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kamis (9/4) ini, PT Liga Indonesia mengundang perwakilan 10 klub yang tergabung di Grup 6 Divisi Utama 2015 untuk membahas format dan tempat penyelenggaraan pertandingan.
Dari hasil pertemuan klub beberapa waktu lalu di Jakarta, Grup 6 direncanakan memakai sistem kompetisi penuh dengan format home tournament yang semua pertandingan digelar di Jatim.
Namun, ada wacana baru yang beredar. Kabarnya, lokasi pertandingan akan dipindah ke Martapura, Kalsel. Sejumlah pendapat mulai diucapkan kontestan Grup 6 terkait wacana itu.
"Kabar terbaru memang seperti itu. Kami tak masalah mau main di mana pun. Tapi, kalau di Martapura, seharusnya pihak Martapura menyediakan hotel dan konsumsi bagi para peserta grup karena mereka diuntungkan sebagai tuan rumah," kata Rivai Arsyad, asisten manajer Yahukimo FC.
Sekum Persipon Pontianak, Kusaeri, agak keberatan bila venue pindah ke Martapura.
"Saya meragukan pertandingan grup ini tidak bisa berjalan adil karena ada salah satu tim yang jadi peserta sekaligus tuan rumah. Martapura FC jelas diuntungkan karena main di kandang sendiri dengan dukungan penonton," ujar Kusaeri.
Kusaeri menambahkan Jatim dinilai jadi lokasi paling pas karena netral. "Tetapi, di pertemuan nanti kami akan cari titik temunya agar grup ini bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Manajer Martapura FC, Said Amin, mengungkapkan bukan pihaknya yang mengajukan diri sebagai tuan rumah penyisihan Grup 6 ini pindah dari Jatim.
"Kami di pihak yang pasif. PSSI yang menyarankan kami menjadi tuan rumah. Kami juga belum menyetujui karena kami tak punya stadion sebanyak di Jatim. Hal ini masih wacana yang butuh pembahasan lebih lanjut dengan teman-teman klub lainnya," ungkap Said.