Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ron Artest dan Stephen Jackson, dua figur sentral “kerusuhan di Auburn Hills” saat keduanya bermain di Indiana Pacers, dicekal untuk tujuh pertandingan awal musim kompetisi NBA mendatang.
Keduanya diskors karena terlibat masalah hukum. “Mereka mendapat tekanan serius dan masing-masing sudah pernah melanggar aturan NBA,” kata juru bicara NBA, Tim Frank.
Ketika melakukan penyerangan terhadap penonton di Detroit dua musim lalu, Artest diskors 73 pertandingan dan Jackson dihukum untuk 30 pertandingan. Artest kini bermain untuk Sacramento Kings dan Jackson berlabuh di Golden State Warriors. NBA memang memiliki peraturan menghukum pemain yang terlibat tindakan pidana di luar pertandingan.
Bulan Maret, Artest didakwa melakukan kekerasan terhadap istrinya. Ia dihukum 100 jam kerja sosial, sepuluh hari kerja untuk proyek kepolisian negara bagian, serta denda enam ribu dolar.
Jackson dihukum karena melepaskan tembakan di luar sebuah klub malam ketika ia masih bermain di Indiana musim gugur lalu. Ia diharuskan membayar denda lima ribu dolar dan melakukan pelayanan sosial selama 100 jam.
“Aku menerima skorsing ini. Aku juga minta maaf pada teman-teman, owner, NBA, dan penggemar atas citra buruk yang kubuat dan tidak bisa dijadikan teladan,” kata Jackson seperti dikutip ESPN.
Belum ada komentar dari Artest, yang saat ini berada di Kenya, Afrika, untuk program sosial Feeding One Million dari asosiasi pemain.
Skorsing itu akan membuat Artest kehilangan gaji 471 ribu dolar (sekitar Rp 4,23 miliar) atau 50 ribu dolar lebih banyak dibanding Jackson.
(Penulis: Roosyudhi Priyanto)