Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Posisi direktur olah raga penting di setiap klub, terutama bagi Barcelona yang dalam posisi sulit karena sanksi larangan membeli pemain di dua bursa transfer dari FIFA.
Posisi direktur olah raga di Barcelona lowong setelah klub merumahkan Andoni Zubizarreta. Barca sepertinya tak ingin posisi itu kosong terlalu lama. Akibat sanksi larangan belanja pemain di bursa Januari dan Juli-Agustus 2015, Barca baru boleh membeli pemain lagi di Januari 2016.
Situasi ini sudah pasti tidak menguntungkan. Barca bakal dalam posisi terlambat untuk bersaing dengan tim-tim lain atas target buruannya. Dua harian lokal Catalunya, Sport dan El Mundo Deportivo, merilis bahwa Blaugrana telah menemukan orang yang tepat buat mengisi posisi tersebut.
Orang itu adalah Ariedo Braida, mantan Direktur Olah Raga AC Milan. Braida bekerja selama 28 tahun (1986-2013) di Milan mengisi berbagai jabatan. Belum ada rilis resmi dari kubu Barca. Namun, El Mundo mengatakan Braida bakal dikhususkan ke direktur olah raga relasi internasional.
Pria berusia 68 tahun itu tak langsung menjabat. Ia disebut akan lebih dulu masuk Komite Olah Raga Barcelona yang memang sengaja dibentuk sementara sebagai pengganti Zubizarreta.
“Model komite olah raga seperti ini lebih pas buat Barca untuk sementara,” kata Carles Rexach, eks pelatih Barca dan penasihat klub yang juga salah satu anggota komite, di Sport.
“Ketika Zubi dipecat, saya merekomendasikan Barcelona supaya tak terburu-buru mencari penggantinya, apalagi karena kami tak bisa membeli pemain.. Braida bisa memberi banyak hal buat Barca. Saya mempunyai banyak koneksi di Spanyol, tetapi dia lebih paham sepak bola internasional,” ucap Rexach.