Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Boaz Tak Sabar Ingin Kembali Bermain

By Caesar Sardi - Kamis, 23 April 2015 | 16:53 WIB
Boaz harus bersabar untuk bisa kembali merumput. Ia butuh sekurangnya lima sampai enam bulan untuk menunggu engkelnya pulih. (Peksi Cahyo/BOLA)

Boaz Solossa tampaknya harus memendam hasrat kembali turun ke lapangan dalam waktu dekat. Recovery cedera tulang tumit kanan diprediksi baru bisa pulih lima hingga enam bulan ke depan.

Praktis tak hanya absen memperkuat timnas di Piala Asia 2007, Boaz tak bisa turun bersama klubnya Persipura di turnamen Copa Dji Sam Soe dan kompetisi LI. “Jika mau sembuh, saya harus istirahat total musim ini,” ungkap Boaz, yang ditemui BOLA di Apartemen Rasuna, Kuningan, Kamis (28/6) sore.

Untuk membetulkan posisi engkel yang bergeser akibat patahnya tulang fibula, tim dokter RS Omni, Pulomas, memasang dua batang pen untuk menyanggah patahan. “Pen yang besar akan dipasang selamanya. Sementara itu yang satu akan dicopot beberapa pekan mendatang,” tutur Boaz.

“Paling tidak akan ada dua hingga tiga kali lagi operasi untuk menyembuhkan patahan kakinya,” ujar dr. Bobby Nelwan, yang menangani Boaz.

Sejak operasi pertama, Sabtu (2/6), kondisi Boaz perlahan mulai membaik. Bengkak di kakinya mulai hilang. Dia pun mulai bisa berjalan walau harus dibantu tongkat.

“Jenuh juga kalau lama-lama di tempat tidur. Walau masih terpincang-pincang, daripada bengong saya pilih mendampingi istri belanja ke pertokoan dekat apartemen,” sebut Boaz.

Didampingi ibundanya, Merry Solossa, dan sang istri, Adelina Solossa, stiker yang biasa disapa Bochy itu bahkan menyaksikan duel uji coba timnas melawan Oman di Stadion Gelora Bung Karno. “Boaz kini jadi pemain ke-12, suporter di tribun penonton,” kata Adelina.

“Kerja sama tim sudah bagus. Tinggal membenahi penyelesaian akhir saja. Lini depan harus lebih tenang memanfaatkan peluang,” ucap Boaz mengomentari aksi teman-temannya.

Asuransi PSSI

Beruntung Boaz tak perlu pusing dengan biaya penyembuhan cederanya. Semua biaya rumah sakit, dokter, plus obat-obatan ditanggung PSSI.

Termasuk sewa apartemen yang ditinggali Boaz dan keluarganya semasa recovery. “Beda dengan saat cedera di Piala Tiger, sebagian biaya penyembuhan menjadi tanggungan keluarga. Sekarang kami tahu beres. Repot kalau tidak karena sekali check-up saja biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 1 juta,” ucap Merry.

Seperti pengakuan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, saat berbincang dengan awak redaksi BOLA pekan lalu, semua awak timnas mendapat perlindungan asuransi yang preminya ditanggung PSSI.

“Hal ini kami lakukan agar mereka merasa nyaman, mau bermain total buat timnas. Bahkan sedang dipikirkan kemungkinan ganti rugi jika pemain timnas mengalami cedera permanen yang membuatnya tak bisa bermain lagi,” ujar Nurdin.

Walau semuan serbagratis, tetap saja Boaz tak betah lama-lama menganggur. Dia mengaku kakinya sudah gatal ingin segera comeback ke dunia yang membesarkan namanya.

“Saya ingin bisa kembali bermain agar bisa menjadi tulang punggung bagi anak dan istri karena kemampuan saya hanya di sepakbola,” kata Boaz.

(Penulis: Ario Yosia)