Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
media Italia semisal Sportmediaset sudah mengklaim perjalanan Inter era Roberto Mancini musim ini sudah berakhir, dengan tak ada target realistis tersisa.
La Beneamata merangkaikan enam partai tanpa kemenangan di semua ajang, sesuatu yang terakhir terjadi pada awal tahun ini saat di bawah asuhan Walter Mazzarri. Tren hasil buruk di enam partai terakhir juga memastikan periode kedua Mancini mengarsiteki Inter ini belum menjalani bulan madu seperti era pertama (2004-2008).
Musim ini adalah momen paling buruk Mancini mengarsiteki satu klub, dengan persentase kemenangan hanya 32 persen. Meski situasi masih krisis, Mancini mengakui ia yakin Inter akan segera bangkit. Kebangkitan itu seharusnya dimulai secepat mungkin, yakni melawan tim dasar klasemen Parma pada akhir pekan ini.
"Anda harus melihat pekerjaan yang kami lakukan dalam konteks lebih luas. Saya yakin proyek ini berlaku jangka panjang, bukan tiga atau empat bulan saja. Jangan lupa saya juga sedang melatih tim yang finis di posisi enam, sembilan, dan lima dari tiga tahun terakhir," kata Mancini.
"Sebagai pelatih saya menerima kritikan. Saya tahu cara mengatasi kritikan, tetapi saya juga percaya kami tidak layak mendapatkan jumlah kekalahan sebanyak ini. Masih ada 10 laga lagi dan kalau kami tampil terus seperti ini (saat melawan Sampdoria), kami bisa melewati krisis. Kami masih terus berkembang meski hasil laga masih negatif," tutur Mancini.
Rekor Kemenangan Roberto Mancini
FIORENTINA (2001-2002)
44 Pertandingan
Menang: 16 (36.6%)
LAZIO (2002-2004)
102 Pertandingan
Menang: 49 (48%)
INTERNAZIONALE (2004-2008)
226 Pertandingan
Menang: 140 (62%)
MANCHESTER CITY (2009-2013)
191 Pertandingan
Menang: 113 (59%)
GALATASARAY (2013-2014)
46 Pertandingan
Menang: 24 (52%)
INTERNAZIONALE (2014-…)
25 Pertandingan
Menang: 8 (32%)