Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jumlah 74 angka dalam tiga pertandingan awal final NBA adalah bukti kehebatan Tony Parker, point guard San Antonio Spurs. Torehan ini menenggelamkan kebintangan raja Cleveland Cavaliers, LeBron James. Parker pun mulai disebut sebagai calon most valuable player final NBA.
“Rasanya tak mungkin gelar itu akan jatuh ke tangan Tim Duncan,” kata Tony merendah menjawab pertanyaan wartawan asal Prancis, seperti dikutip The Washington Post.
Parker mulai bergabung dengan San Antonio Spurs tahun 2001. Ia adalah draft rookie ke-28 ketika itu. Debutnya adalah ketika San Antonio Spurs melawan Los Angeles Clippers, 30 November 2001. Ia menjadi pemain Prancis ketiga bermain di NBA setelah Tariq Abdul Wahad dan Jerome Moiso.
Basket memang menjadi olahraga keluarga bagi Parker. Ayahnya, Tony Parker Sr., seorang Afro-Amerika, pernah bermain untuk Universitas Loyola Chicago. Dua adiknya, TJ dan Pierre, juga memilih basket.
TJ sempat tiga musim bermain di Northwestern University dan kini menjalani tahun pertama sebagai pemain profesional di Prancis. Pierre adalah guard sophomore di Loyola. Ia tinggal bersama sang Ayah di Chicago.
Kedua orangtuanya sudah bercerai, tapi mereka memiliki pengaruh dalam karier Tony. Sang ibu, Pamela Firestone, adalah model asal Belanda yang juga ahli masalah gizi. Dari sang ibu Parker banyak memperoleh tip soal makanan sehat. Dengan ayahnya, Tony sering berdiskusi soal permainan di lapangan basket. Tony dilahirkan di Bruges Belgia, tapi besar di Prancis.
Eva Longoria
Tony sudah bertunangan dengan artis Eva Longoria, tujuh tahun lebih tua darinya. Kedua sejoli ini bahkan merencanakan pernikahan di Prancis bulan Juli nanti. “Eva mengerjakan segalanya. Aku hanya memperhatikan dan menyetujui,” kata Tony saat All Star Game lalu ketika ditanya soal persiapan pernikahan.
Dunia hiburan memang tak jauh dari hidup Tony. Ia bahkan telah menelurkan satu album hiphop, Top of the Game, bulan Maret. Klip video album tersebut menampilkan pemain-pemain Spurs, seperti Robert Horry, Tim Duncan, dan Brent Barry, juga mantan pemain Spurs, Nazr Mohammed.
Tony juga menjadi duta Make A Wish France, sebuah lembaga nirlaba yang memberi bantuan peningkatan kesehatan bagi anak-anak. “Aku sudah lama tahu Make A Wish cukup tenar di dunia. Aku putuskan untuk bergabung dengan Make A Wish France saat kusadari dedikasi sejati muncul di sana. Aku bisa membagi bantuan dan harapan sebanyak mungkin,” katanya.
Jiwa sosial Tony cukup tinggi. Ia selalu memberi donasi 20 tiket bagi anak-anak kurang mampu di setiap pertandingan kandang Spurs. Tony tak hanya menjadi bintang di lapangan, tapi juga di hati penggemarnya.
(Penulis: Roosyudhi Priyanto)