Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PT LI Belum Ingin Memikirkan Pengurangan Tim LSI

By Kukuh Wahyudi - Senin, 30 Maret 2015 | 18:51 WIB
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. (Herka Yanis/Bolanews)

Rintangan PT Liga Indonesia dalam menggelar LSI 2015 belum berakhir. Setelah ancaman tak mendapatkan rekomendasi penyelenggaraan bisa dilalui, kini masalah berbeda sedang menerpa.

BOPI selaku badan yang berhak mengeluarkan rekomendasi kompetisi menganggap tujuh klub masuk zona merah, yakni Persebaya (Kategori C) serta Pelita Bandung Raya, Persela, Gresik United, Perseru, Mitra Kukar, dan Arema. Klub-klub tersebut terancam tak bisa diberikan lampu hijau untuk terjun di LSI lantaran belum memenuhi persyaratan yang diminta.

Andaikan jumlah peserta berkurang, tugas berat bakal kembali ke pundak PT LI. Pengelola kompetisi itu dipastikan harus mengubah jadwal lagi. Sebelumnya, revisi total telah dilakukan untuk merespon penundaan LSI dari 21 Maret ke 4 April.

Meski sudah ada peluang menghadapi nasib tersebut, pejabat PT LI enggan mengomentari hal itu. "Saat ini saya belum bisa berkomentar banyak soal itu. Kita tunggu saja hingga pengumuman 1 April. Yang jelas, sebenarnya saya sudah memiliki jawabannya tapi belum bisa diungkapkan," kata CEO PT LI, Joko Driyono.

"Saat ini PT LI dan klub sudah terus berupaya memenuhi apa yang diminta BOPI. Enam klub yang dinyatakan masuk Kategori D pun sempat berkomunikasi dengan BOPI saat di Bogor. Mereka telah menjelaskan apa masalah yang sedang dihadapi," ujar Sekretaris PT LI, Tigorshalom Boboy.