Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Andrej Kramaric, Philipp Wollscheid, dan Carles Gil boleh dibilang tertarik bermain di Inggris karena mereka mengagumi Premier League. Tapi, ada kemungkinan juga bahwa para pemain luar Inggris itu mau berganung Leicester City, Stoke City, dan Aston Villa untuk alasan lain, seperti daftar klub kaya yang telah diterbitkan Deloitte, perusahaan akuntan global.
Nilai kerja sama bisnis Premier Leage dengan stasiun televisi musim ini sangat tinggi. Alhasil, beberapa tim Premier League bisa masuk dalam daftar 20 klub sepak bola berpenghasilan tertinggi. West Ham United pun bisa menanggok uang lebih banyak daripada Roma, Stoke City melampaui pendapatan Lazio, Sunderland unggul ketimbang Porto.
Bahkan, klub papan bawah pun kabarnya bisa mengantongi sekitar 60 juta pound dari hak siar saja. Belum lagi pendapatan dari tiket stadion, Inggris termasuk salah satu yang termahal di Eropa, plus penghasilan bisnis lain termasuk dari penjualan pernak-pernik berbau klub.
Semua itu bisa menjadi faktor penentu kenapa legiun asing getol ingin masuk Premier League. Penghasilan besar boleh jadi membantu membujuk pemain seperti Bojan Krkic, Enner Valencia, dan Abel Hernandez untuk bermain di Liga Inggris dan untuk tim-tim yang hanya turun di kompetisi domestik.
Kendati begitu, tetap saja klub-klub raksasa macam Barcelona, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Paris Saint-Germain tetap menghasilkan uang dalam jumlah lebih besar lagi, walau sebagian alasannya lantaran klub-klub besar itu mendapat bagian jauh lebih besar dari pendapatan hak siar televisi domestik, selain mereka cenderung mendominasi di pasar lokal yang tak sekompetitif Inggris.
Itulah yang membantu Real Madrid mempertahankan posisi mereka di puncak daftar tahunan klub terkaya oleh Deloitte. Real, sang pemenang Liga Champion tercatat mengeruk pendapatan 549,5 juta euro, 6 persen lebih tinggi ketimbang musim sebelumnya. Di tempat kedua ada Manchester United dengan 433,2 juta, diikuti Bayern Muenchen dan Barcelona.