Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
28, Barcelona tertinggal 0-1 diikuti Madrid (31’). Menit ke-42, Barca menyamakan kedudukan 1-1. Saat Madrid seimbangkan keadaan pada menit ke-56, Barca malah unggul 2-1. Menit ke-63, Madrid tertinggal lagi, 1-2. Ketika Van Nistelrooy cetak gol kedua menit ke-88, tak lama kemudian Barca malah kemasukan. Skor sama, 2-2.
Sepakbola itu memang indah. Menit-menit mendebarkan, menegangkan, hingga menakutkan di jornada 37 membuat persaingan menuju singgasana Primera Division sulit dipinggirkan. Spanyol memberi drama tingkat tinggi.
Buah dari pertarungan dramatis Sabtu kemarin adalah senyuman di kubu Los Blancos alis Si Putih. Hasil imbang yang diperoleh ketiga kandidat juara, Real Madrid, Barcelona, dan Sevilla, jelas menguntungkan pasukan Fabio Capello.
Dengan nilai serupa bersama Barcelona, 73, hasil imbang 2-2 yang didapat kedua raksasa Liga Spanyol itu mempertahankan Madrid di puncak klasemen. Hitungan head-to-head antara Madrid dan Barcelona milik tim ibu kota. Di bawah keduanya, Sevilla terus menguntit dengan selisih 2 poin setelah bermain seri 0-0 di markas Mallorca.
Hasil sama kuat di La Romareda, markas Real Zaragoza, jelas tak jauh dari perhitungan publik. Musim ini, Madrid punya catatan brilian di partai away. Tapi, skor 2-2 yang didapat Barcelona saat menjamu Espanyol sungguh mengubah peta prediksi.
Tidak Tenang
Barcelona memulai pertandingan di Camp Nou sedikit lebih cepat dibandingkan dengan duel di La Romareda. Situasi menjadi semakin tidak tenang bagi pasukan Frank Rijkaard ketika striker tim tamu, Raul Tamudo, berhasil menjebol gawang Victor Valdes di menit ke-28. Umpan terobosan Ivan de la Pena, yang melihat celah di antara bek-bek Barcelona, jadi santapan empuk kapten Espanyol itu.
Tak lama setelah gol Tamudo, gawang Madrid ikut kebobolan (31’). Entah karena bola yang menyentuh tangan Ivan Helguera atau akibat pelanggaran sang bek terhadap Pablo Aimar, wasit memberi Zaragoza hadiah penalti. Diego Milito sukses menjalankan tugasnya.
Barcelona berhasil menyamakan kedudukan melalui Lionel Messi tiga menit menjelang rihat. Sayang, gol ini berbau kontroversial karena tangan Messi terlihat terayun mengarah ke bola. Setelah gol spektakuler ala Diego Maradona ke gawang Getafe di ajang Copa del Rey, Messi mengikuti jejak Gol Tangan Tuhan Maradona ke gawang Inggris.
Babak I diselesaikan dengan keunggulan psikologis untuk Barcelona. Memasuki paruh kedua, Fabio Capello melakukan pergantian ganda. Gonzalo Higuain menggantikan kapten Raul Gonzalez, sedangkan Guti Hernandez mengisi tempat Emerson. Sayang, hanya Higuain yang terlihat memberi kontribusi maksimal mengancam gawang Zaragoza.
Berita soal gol kedua Messi ke gawang Espanyol dijawab Madrid dengan tandukan Ruud van Nistelrooy. Menit ke-56, Barcelona unggul 2-1, Madrid menyamakan kedudukan 1-1. Kejar-kejaran sungguh memainkan emosi penonton di La Romareda dan Camp Nou serta penonton di seluruh dunia.
Cerita kemudian terfokus ke kota Zaragoza ketika striker tuan rumah, Diego Milito, memperbesar keunggulan (63’). Ia sukses meneruskan kerja keras Aimar, yang menerobos pertahanan Madrid.
Berbagai peluang yang dipunyai Madrid hasil sundulan Mahamadou Diarra, Sergio Ramos, atau gempuran Higuain gagal berbuah gol. Aksi spektakuler kiper Cesar Sanchez, pernah bermain untuk Madrid musim 2000-05, selamatkan Zaragoza.
Situasi di kubu Los Blancos semakin tegang ketika David Beckham harus bermain dengan menahan sakit pada kakinya. Malam itu, umpan-umpan maut Becks memang nyaris hilang.
Capello dan Rijkaard
Pertandingan mendekati akhir, di dua tempat berbeda Barcelona masih unggul atas Madrid. Tapi, ketegangan Los Blancos meledak ketika di menit ke-88 Van Nistelrooy mencetak gol kedua. Ia melesakkan bola lepas dari Cesar yang gagal amankan tendangan Higuain usai terima umpan tarik Roberto Carlos.
Di Camp Nou, dalam waktu yang nyaris bersamaan, lagi-lagi Tamudo menaklukkan Valdes. Sodoran bola Francisco Rufete ke dalam kotak penalti disambut Tamudo dengan tendangan yang gagal diantisipasi Valdes. Skor 2-2 di La Romareda dan Camp Nou bertahan hingga pertarungan selesai.
“Kami belum menjadi juara,” ujar Capello mencoba meredam pesta Los Blancos. “Di babak I, kami bermain kurang tenang dan organisasi yang buruk. Tapi, di babak II, kami tampil penuh gairah dan semangat tim yang besar.”
Ya, Madrid masih punya 90 menit menjamu Mallorca di Santiago Bernabeu pekan depan untuk memastikan senyum di La Romareda layak dipertahankan. Sementara itu, Barcelona dan Sevilla pun masih menyimpan peluang saat Madrid gagal menuai poin penuh di pekan terakhir musim ini.
“Kami masih punya peluang,” kata Rijkaard, yang mengaku sangat terpukul atas dua gol Espanyol. “Kesalahan ini tak boleh membuat kami gugup, kepala kami harus tetap tegak!”
(Penulis: Weshley Hutagalung)