Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usia striker Persija, Bambang Pamungkas, sudah tak muda lagi. Tahun ini sudah memasuki 34 tahun. Namun, bila bicara masalah ketajaman, pemain yang akrab disapa BP itu masih terjaga.
Tiga gol di laga pembuka QNB League melawan Arema Cronus (4/4) di Stadion Kanjuruhan, Malang jadi bukti. Akan tetapi, gol-gol yang membantu Persija menahan Arema 4-4 itu bukan lahir dari tandukan yang jadi andalan BP. Melainkan bola mati, yakni melalui tendangan penalti menit ke-18 dan dua tendangan bebas menit ke-29 dan ke-75.
Pujian meluncur dari mulut bek Arema, Fabiano Beltrame. Menurut mantan kapten Persija itu, tiga gol yang dicetak BP bukan berasal dari kesalahan rekan-rekannya melainkan lantaran kejelian striker yang akrab dengan nomor punggung 20 itu. "Gol itu memperlihatkan BP masih berkualitas," kata pemain asal Brasil itu.
Sepanjang pertandingan, BP mendapat kawalan ketat dari Fabiano maupun Victor Igbonefo. Itulah mengapa eks striker PBR itu jarang memperoleh peluang lewat proses set play. Tapi begitu Persija mendapat set piece dekat kotak penalti, kiper sekelas Kurnia Meiga dibuat tak berkutik. Bola tendangan BP tidak melambung tinggi melewati kepala pagar hidup, tapi diarahkan mendatar ke sisi kiri gawang yang tak ditutupi pagar hidup.
Dua kali proses serupa dilakukan, dua kali pula Meiga mati langkah. Sebab, pandangan kiper utama Singo Edan itu tertutupi oleh beberapa pemain didepannya. Tipuan Greg Nwokolo yang berlari sambil melangkahi bola, juga ikut mengganggu konsentrasi Meiga.
"BP masih jadi striker papan atas Indonesia. Dia juga banyak pengalaman," ungkap Fabiano.