Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Pengakuan Kaka

By Caesar Sardi - Kamis, 2 April 2015 | 14:43 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Pelatih Brasil, Carlos Dunga, mengatakan bahwa Kaka adalah pemain terbaik dunia pada saat ini. Penilaian yang tidak salah. Gelandang serang Milan asal Brasil itu begitu bersinar di Liga Champion 2006/07.

Kaka terbaik di dunia. Selain terbaik di atas lapangan, ia juga menjadi yang paling top untuk diteladani para generasi muda. Lihat saja apa yang dilakukan Kaka setelah Milan memenangi final Liga Champion di Athena, Mei lalu.

Saat rekan-rekannya langsung bersukacita, Kaka berlutut mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta. Dalam final melawan Liverpool itu, pemain yang akrab disapa Ricky ini memakai kaus dalam dengan tulisan I Belong to Jesus.

Gaya hidup Kaka di luar arena juga menjadi hal yang pantas ditiru. Sekali lagi ia membuat pengakuan menarik tentang kehidupannya. Kali ini Ricky berkata kepada majalah Vanity Vair, yang terbit pada tengah pekan ini.

Perjaka

Kaka kembali menyatakan tentang fakta bahwa dirinya masih perjaka saat menikah dengan Caroline Celico. Mereka menikah pada 23 Desember 2005 atau dua tahun setelah kepindahan Kaka dari Sao Paulo ke Milan.

“Saya mengenalnya dalam sebuah pesta di Sao Paulo. Ayah saya dan ibunya saling mengenal dan mereka memperkenalkan kami. Kami bertukar nomor telepon, lalu saya menemuinya saat ia berulang tahun. Dia berusia 15 tahun, saya 19,” cerita Kaka.

Saat berusia 20 tahun, Kaka sudah berpikir untuk menikahi Caroline. Tapi, ia mesti menunggu tiga tahun. “Dia di Brasil dan saya mesti bermain di Italia. Saat itu banyak wanita yang mengejar saya. Itu periode penting. Ujian untuk cinta kami,” aku pencetak 10 gol di Liga Champion 2006/07 itu.

Banyak godaan? “Selalu ada, tapi saya mencoba menghindari mereka. Sejak tiba di Italia, saya tak pernah pergi ke diskotek, kecuali untuk acara Milan dan itu selalu bersama istri saya. Di antara kami, saat masih di Brasil, ada perjanjian: bebas pergi bersama teman, tapi saat tengah malam sudah harus berada di rumah. Saya dan Caroline telah membuat banyak pengorbanan,” ucapnya.

Kaka lalu bercerita soal malam pertama. Ia selalu mengikuti Alkitab. Malam pertama pernikahan cinta sejati diwarnai oleh darah tanda wanita kehilangan keperawanannya.

“Faktanya, bagi kami, malam pertama sangat indah. Saya pria yang normal. Tidak mudah memasuki perkawinan tanpa pernah bersama seorang wanita,” ujar Ricky.

(Penulis: Riemantono)